Mohon tunggu...
Dr. Priscilla Johanna
Dr. Priscilla Johanna Mohon Tunggu... -

I'm single and very happy :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kenali Merkuri dan Bahayanya bagi Kesehatan di Sini!

4 Juli 2017   13:36 Diperbarui: 4 Juli 2017   14:21 2537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: http://beautywmn.com/

Bahaya Merkuri -- Masih ingatkah Anda tentang pemberitaan beberapa tahun lalu yang menyatakan bahwa beberapa produk kosmetik terbukti mengandung merkuri di dalamnya? Sejak saat itu, banyak produk kosmetik -khususnya jenis impor- yang ditarik peredarannya di pasaran. Tapi, tahukah Anda, apa itu merkuri; serta bahayanya bagi kesehatan? Daripada menduga-duga, berikut saya paparkan serba serbi merkuri dan bahayanya bagi kesehatan. Yuk, simak!

Sekilas tentang merkuri

Merkuri, atau air raksa (Hg), merupakan senyawa yang tergolong pada logam berat. Ditilik dari fungsinya, merkuri dapat dimanfaatkan untuk beberapa tujuan, seperti sebagai bahan dasar pembentukan amalgam gigi dan semprotan fungisida.

Sayangnya, beberapa produsen kosmetik nakal turut memasukkan merkuri ke dalam produk buatannya. Dengan menawarkan klaim bahwa produknya dapat mengatasi berbagai masalah kulit, seperti menghilangkan bintik atau noda hitam pada wajah, memudarkan bekas luka, serta membuat kulit menjadi putih bersinar; banyak produsen kosmetik yang kemudian memasarkan produk berbahaya tersebut ke pasaran dengan menyasar kaum hawa dan anak muda sebagai target utamanya.

Ini Dia Bahaya Merkuri ....

Meskipun Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) serta Kementrian Kesehatan telah mengeluarkan daftar lengkap mengenai produk apa saja yang terbukti mengandung merkuri; namun, tetap saja banyak kaum hawa dan remaja yang tidak ambil peduli. Usut punya usut, mereka tergiur oleh efek penggunaan krim yang dapat terlihat dalam waktu cepat. Efek yang dimaksud adalah memudarnya bekas jerawat dan noda hitam; serta kulit wajah yang telihat lebih putih.

Padahal, badan kesehatan dunia WHO telah menyatakan dengan tegas bahwa merkuri tidak boleh digunakan dalam produk kosmetik atau perawatan wajah lainnya. Alasannya tidak lain karena banyaknya efek samping yang muncul, seperti ruam kulit, infeksi bakteri dan jamur, serta neuropati perifer (mati rasa pada kaki atau tangan). Jika terus dibiarkan, merkuri terbukti dapat masuk ke sistem pencernaan sehingga memicu kerusakan pada ginjal dan sistem saraf pusat. Lebih lanjut, penggunaan merkuri pada ibu hamil dicurigai dapat meningkatkan janin mengalami cacat fisik atau gangguan mental. Mengerikan!

Hindari merkuri dengan cara ini!

Sebagai orang awam, mengenali apakah produk yang Anda gunakan mengandung merkuri atau tidak memanglah tidak mudah. Namun, tetap terdapat beberapa langkah yang dapat Anda praktikkan demi memastikan keamanan produk yang digunakan. Apa saja langkah yang dimaksud? Ini dia poin lengkapnya:

  1. Membaca label dari setiap produk kosmetik sebelum memutuskan untuk membelinya. Jangan pernah membeli produk yang mengandung Kalomel, Klorida mercurous, Hg, Iodida merkuri, Merkuri amoniasi, Amida klorida merkuri, Raksa, Cinnabaris, dan Hydrargyri oxydum rubrum (merkuri oksida). Mengapa? Karena senyawa tersebut merupakan nama lain dari merkuri.
  2. Berhati-hatilah terhadap produk impor yang dipasarkan sebagai produk pencerah kulit atau anti-aging.
  3. Jangan membeli kosmetik yang tidak menyertakan label bahan! Tidak mencantumkan label menjadi salah satu indikator bila produk tersebut dipasarkan secara illegal.
  4. Hindari kosmetik yang terasa lengket atau tampak mengkilap. Sebab dua sifat tersebut merupakan indikasi adanya merkuri yang dicampurkan dengan bahan lain.

Jangan tergoda harga murah! Sebab, kosmetik murah cenderung menggunakan bahan berbahaya demi menyamai efek penggunaan kosmetik dengan harga mahal.

Baca tulisan saya seputar kesehatan lainnya di Go Dok

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun