Mohon tunggu...
Pringadi Abdi Surya
Pringadi Abdi Surya Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan kreatif

Lahir di Palembang. Menulis puisi, cerpen, dan novel. Instagram @pringadisurya. Catatan pribadi http://catatanpringadi.com Instagramnya @pringadisurya dan Twitter @pringadi_as

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Waspadai Jenis Narkoba Baru: Flakka dan PCC!

15 September 2017   12:02 Diperbarui: 16 September 2017   17:37 8130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masyarakat Indonesia bergidik manakala membaca dan menyaksikan berita sejumlah anak kejang-kejang dan berhalusinasi akibat mengonsumsi obat yang mulanya diduga "flakka". Seorang anak pun tewas, puluhan lainnya masih dirawat. 

Flakka, nama narkoba baru yang 100 kali lebih kuat dari heroin belum lama ini menghebohkan dunia. Penggunanya menjadi tidak terkendali dan "mengamuk" hingga menabrakkan diri ke mobil. Perilakunya mirip dengan zombie-zombie yang ada di berbagai film. BNN menyatakan narkoba berbentuk kristal yang memiliki efek ke pengguna seperti zombie ini sudah masuk ke Indonesia. Namun, yang kini tengah viral, ternyata bukanlah flakka.

Ilustrasi Flakka. Sumber: Kompas
Ilustrasi Flakka. Sumber: Kompas
Obat yang dikonsumsi anak-anak itu bertuliskan PCC atau "Paracetamol, Cafein, Carisoprodo", dan bukan merupakan jenis narkotika. Dalam dosis yang tepat, PCC berguna untuk menghilangkan rasa sakit dan obat sakit jantung. Namun, obat ini malah dijual 25 ribuan/20 butir. Ironisnya, ada yang melarutkannya ke dalam minuman Ale-Ale. Kini, BNN tengah menguji lebih jauh soal kemungkinan kandungan lain yang dicampur ke dalam obat tersebut sehingga menghasilkan efek sedemikian rupa.

Tentang zombie

Ilustrasi Zombie. Sumber: Economist.
Ilustrasi Zombie. Sumber: Economist.

Para penganut teori konspirasi tentu tak pernah menganggap remeh soal zombie. Mereka berkeyakinan zombie benar-benar akan muncul suatu saat nanti sebagai bagian dari konspirasi dunia.

Zombie sendiri awalnya merupakan mitos di Afrika. Dukun voodoo, atau bokor, diyakini bisa menghidupkan orang mati yang kemudian akan bergerak sesuai kehendaknya.

Zombie muncul pertama kali dalam film pada tahun 1932, dalam film berjudul "White Zombie", kemudian muncul dalam film karya George Romero berjudul "Night of the Living Dead" yang dibuat 1968 dan menjadi semakin populer dalam game dan film "Resident Evil", atau yang terbaru "Train to Busan" yang diperankan oleh Gong Yoo.

Dalam film populer tersebut, zombie berasal dari virus. Ada hipotesis yang mengatakan virus Z ini benar-benar bisa dibuat. Caranya adalah dengan mengambil dan menggabungkan sifat tiga virus, yakni virus rabies, virus ebola, dan virus influenza. Virus rabies dapat menghilangkan kesadaran manusia, namun sayang virus ini butuh inkubasi yang lama dan tidak mudah menular kalau tidak ada kontak fisik ke darah. Viru ebola dan influenza memiliki kecepatan inkubasi dan penyebaran itu. Jika ketiga sifat tersebut dapat digabungkan, maka jadilah virus Z.

Zombie lain dalam filosofi
Zombie adalah mayat hidup, bergerak bukan karena kemauannya sendiri, melainkan berada di dalam kendali orang lain. Dari sini, bisa jadi makna zombie adalah sebagian besar manusia nantinya hidup, disadari atau tidak, berada di bawah kendali dan pengawasan orang tertentu. Perilaku manusia seperti itu sudah berubah. Pelan-pelan manusia akan kehilangan kemanusiaannya karena zaman yang berkembang yang sebenarnya memang sudah didesain demikian.

Manusia tak ada bedanya dengan robot. Misal, ketika kuliah, hidupnya hanyalah kos, kantin, kampus. Ketika kerja, hanya rumah, jalan, kantin, kantor. Terus saja berulang rutinitas itu tanpa menyadari potensi lain dari dirinya.

Apakah manusia tetap manusia kalau tidak bisa memberikan nilai tambah? Apakah manusia tetap manusia jika kehilangan kemanusiaannya?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun