Lho, mengapa bulan suci Ramadan dianggap celaka?
Bukankah di bulan ini Allah membuka banyak sekali pintu ampunan?
Bukankah di bulan ini Allah mengobral pahala?
Bukankah Ramadan bulan yang penuh rahmat?
Bulan di mana Al-Quran diturunkan sebagai pedoman hidup dan penerang hati manusia?
Memang benar. Ramadan adalah bulan penuh rahmat dan ampunan.
Barang siapa yang berpuasa Ramadhan karena iman kepada Allah dan mengharap pahala-Nya, maka dosa-dosanya di masa lalu akan diampuni.
Barang siapa yang salat tarawih karena iman kepada Allah dan mengharap pahala-Nya, maka dosa-dosanya di masa lalu akan diampuni.
Barang siapa yang menghidupkan malam lailatul qadr karena iman kepada Allah dan mengharap pahala-Nya, maka dosa-dosanya di masa lalu akan diampuni.
Barang siapa yang mengerjakan kebaikan walau sebesar biji sawi, pahalanya akan dilipatgandakan.
Namun, bulan Ramadan juga bisa menjadi bulan yang celaka.
Rasulullah Saw bersabda,
"Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadan, kemudian Ramadan berlalu dalam keadaan (dirinya) belum diampuni dosa-dosanya (oleh Allah Swt)" (HR. Ahmad, Bukhari, Ibnu Hibban dan Al-Hakim).
Ramadan itu sebulan penuh. Dua puluh sembilan atau tiga puluh hari. Kebaikan Ramadan itu bukan dicari, tapi diciptakan dari diri sendiri. Mari semangati diri kita untuk serius dan bersungguh-sungguh mencari ampunan Allah.
Semoga istighfar kita terangkat ke langit. Semoga doa kita dikabulkan oleh-Nya.
Semoga seluruh puasa kita diterima di sisi-Nya. Semoga seluruh shalat malam kita diterima di sisi-Nya.
Semoga seluruh amal saleh kita pada bulan ini diterima di sisi-Nya.
Bila Allah Ta'ala mengampuni dosa-dosa kita dengan sebab amal saleh kita pada bulan ini, maka itulah KEMENANGAN YANG SANGAT BESAR!