Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Setelah Seroja, Apa Nama Badai Berikutnya?

7 April 2021   08:18 Diperbarui: 7 April 2021   08:39 1065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banjir bandang akibat siklon tropis Seroja pertama kali menerjang Kabupaten Flores Timur (foto: Kupang Pos melalui Sinarharapan.co.id)

Duka di NTT Akibat Siklon Tropis Seroja

Siapa sangka, di balik nama-nama bunga yang cantik, tersembunyi kekuatan alam yang dahsyat. Sejak Minggu (4/4) kemarin, siklon tropis Seroja menerjang lima kabupaten dan satu kota di provinsi NTT, mengakibatkan banjir bandang dan tanah longsor.

Amukan siklon tropis Seroja dimulai dari Kabupaten Flores Timur. Pada Minggu dini hari, banjir bandang dan tanah longsor menerjang 8 desa di 4 kecamatan, menelan korban 62 orang meninggal dunia dan empat orang hilang.

Seroja kemudian menumpahkan amarahnya di Kabupaten Sumba Timur pada Minggu pagi. Amukan siklon tropis Seroja ini membuat Bendungan Kambaniru hancur diterjang banjir. Dari Sumba Timur, Seroja kemudian mengarah ke Kupang. Minggu pukul 19.00, angin kencang disertai banjir rob dan gelombang pasang membuat Kota Kupang nyaris lumpuh. Tak puas hanya sampai di Kupang, Seroja kemudian melanjutkan perjalanannya ke Lembata, kemudian mampir di Kabupaten Malaka Tengah dan berakhir di Kabupaten Ngada. Menurut data sementara BNPB, akibat amukan siklon tropis Seroja ini sebanyak 128 orang meninggal, 71 hilang 8.424 jiwa mengungsi. 

Mengenal Sistem Penamaan Badai

Mengapa badai yang menerjang beberapa wilayah NTT pada Minggu kemarin disebut siklon tropis Seroja? Apa bedanya siklon dengan angin topan? Kalau sama-sama angin ribut, mengapa nama badai di Indonesia berbeda dengan nama badai di Amerika atau Jepang?

Beda Tempat Asal Beda Penyebutan

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita harus memahami dulu proses terbentuknya badai. Proses pembentukan badai berasal dari udara yang naik dengan cepat ketika dipanaskan oleh air laut yang hangat. Saat udara mendingin lagi, udara itu didorong oleh udara lain yang lebih hangat hingga naik dan berputar membentuk siklus yang menyebabkan angin kencang. Karena itulah istilah resmi untuk fenomena alam ini adalah siklon tropis. Namun, penyebutan dan sistem penamaannya disesuaikan dengan wilayah asal pembentukannya. 

Citra satelit menampakkan siklon tropis Seroja di wilayah perairan Indonesia (foto: BMKG melalui merahputih.com)
Citra satelit menampakkan siklon tropis Seroja di wilayah perairan Indonesia (foto: BMKG melalui merahputih.com)

Sistem penamaan badai ditetapkan oleh World Meteorological Organization (WMO), sebuah badan PBB yang membawahi lembaga meteorologi di seluruh dunia. Menurut sistem WMO, sebuah badai dinamakan berdasarkan wilayah asal pembentukannya. Jika siklon tropis itu terbentuk di Samudera Atlantik Utara dan Pasifik Timur Laut, mereka disebut "Hurricane". Apabila jenis gangguan yang sama terjadi di Laut Pasifik Barat Laut, mereka dikenal sebagai "Typhoon". Sedangkan di Pasifik Selatan dan Samudra Hindia, angin ribut itu disebut "Cyclone".

Setelah mengetahui nama depannya, barulah ditentukan nama belakangnya. Kali ini, yang menentukan nama belakang badai ini adalah otoritas meteorologi negara di wilayah tempat terbentuknya badai (basin, yakni lempeng samudra yang membentuk badai tropis). Di seluruh dunia, terdapat 9 basin dengan berbagai lembaga meteorologi wilayah dan negara yang memantaunya. Kalau di Indonesia otoritas yang berwenang tentu saja BMKG (Badan Meteorologi dan Geofisika).

Satu Nama Badai Hanya Digunakan Satu Kali

Setiap lembaga meteorologi berhak memberi nama badai dengan nama apa saja. Tapi satu prinsip dasar yang harus dipatuhi semua negara adalah nama badai tidak boleh mengandung sentimen agama. Selain itu, satu nama hanya bisa digunakan untuk satu kali saja. Karena itulah setiap otoritas meteorologi sudah mempersiapkan daftar nama-nama badai.

Beberapa negara memilih jenis nama perempuan. Misalnya Amerika Serikat melalui United States National Hurricane Center menyebut nama badai yang melanda negara tersebut dengan nama-nama seperti Katrina atau Florence. Perempuan kan terkenal lemah lembut, jadi dengan menamakan badai itu menurut nama perempuan, konon diharapkan dapat melembutkan amukan badai. For good luck charm katanya. Ada pula yang mengatakan nama badai diberi nama perempuan karena kalau perempuan marah tak kalah dahsyat dengan badai. Entahlah.

Sistem penamaan badai menggunakan nama perempuan ini banyak diadopsi negara-negara lain. Namun beberapa negara di Asia memilih jenis nama yang berbeda. Cina misalnya, menamakan badai yang terbentuk di wilayahnya dengan nama-nama burung laut. Seperti "Typhoon Haiyan" yang artinya burung layang-layang (swallow).

Satu lagi yang harus diingat dari penamaan badai ini adalah, meski badai tersebut menerjang suatu negara, yang berhak memberi nama badai adalah negara tempat terbentuknya badai. Itu sebabnya badai topan yang menerjang pulau Honshu, Jepang pada 12-14 Oktober 2019 lalu dinamakan Typhoon Hagibis (kecepatan) menurut bahasa Tagalog, Filipina karena badai itu terbentuk di wilayah perairan Filipina.

Begitu pula dengan Super Typhoon Mangkhut yang menghantam Filipina pada September 2018 lalu. Nama badai itu diajukan oleh otoritas meteorologi Thailand karena terbentuk di wilayah perairan mereka. Mangkhut adalah bahasa Thailand yang artinya buah manggis.

Bagaimana dengan Indonesia?

Rangkaian Nama Badai di Indonesia

BMKG lebih menyukai nama bunga dan buah khas Indonesia untuk menyebut badai yang terbentuk di wilayah perairan Nusantara. Sejumlah nama bunga dan buah seperti Cempaka, Dahlia, Flamboyan, Kenanga, Lili, Mangga, Seroja, Teratai, Anggrek, Bakung sudah disiapkan BMKG sekiranya ada badai yang terbentuk di wilayah Indonesia. Karena Cempaka, Dahlia Flamboyan, Lili dan Mangga sudah terpakai, maka siklon tropis yang menerjang NTT Minggu kemarin dinamakan Seroja. Seandainya ada badai lagi (semoga saja tidak), yang terbentuk dari lempeng samudra Indonesia, badai itu akan dinamakan Teratai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun