Rasa marah yang timbul menyebabkan aliran darah dalam tubuh mengalir kencang dan cepat. Jika kita perhatikan bagaimana rupa orang marah, akan terlihat matanya memerah dan urat-uratnya menegang hingga. Tak salah apabila Nabi SAW menasehatkan kita untuk berganti posisi apabila rasa marah mulai timbul.
Dengan berganti atau berpindah posisi, kita bisa mengendorkan urat-urat yang tadinya menegang sehingga aliran darah dalam tubuh kembali mengalir normal dan rasa marah pun perlahan akan mereda.
Sebuah studi ilmiah telah menunjukkan bahwa menciptakan jarak dapat mendinginkan reaksi yang berpotensi agresif. Dominik Mischkowski, yang memimpin penelitian tersebut, membenarkan bahwa kunci untuk mengelola amarah Anda adalah dengan melepaskan diri dari situasi tersebut.
"Rahasianya adalah untuk tidak tenggelam dalam amarah Anda sendiri dan, sebaliknya, memiliki pandangan yang lebih terpisah."
Apa pun teknik yang kita gunakan untuk mengendalikan amarah, semuanya itu menunjukkan kedewasaan sikap kita. Alih-alih membiarkan tenggelam dalam amarah, kita memilih untuk mengendalikannya dan membuat diri kita dapat bertindak lebih baik.