Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kasta di Kompasiana itu Nyata Adanya

7 Juli 2020   13:47 Diperbarui: 7 Juli 2020   13:48 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semenjak hak istimewa itu diberikan, tanpa sadar Kompasiana sudah membentuk kasta-kasta (ilustrasi: diolah dari Canva)

Saya tidak tahu seperti apa tolok ukur atau parameter penilaian dari Kompasiana terhadap label "penulis terpercaya". Apakah berdasarkan kuantitas atau kualitas.

Apakah berdasarkan faktor "enganggement" atau keterlibatan penulis baik itu dari segi jumlah artikel maupun keterlibatan memberi rating dan komentar, atau karena tulisannya memang benar-benar "high quality".

Centang biru ini juga sering diberikan pada akun yang sudah punya nama karena identifikasi profesi dan personalnya yang spesialis. Misalnya pejabat sekelas menteri, rekan Kompasianer yang berprofesi sebagai dokter, praktisi hukum (hakim, jaksa, pengacara) maupun praktisi lain yang sudah punya kelas tersendiri.

Orang-orang seperti ini, tanpa perlu menunggu waktu lama bisa langsung terverifikasi biru. Sementara Kompasianer yang biasa-biasa saja, butuh waktu berbulan-bulan untuk dapat surat cinta yang menyatakan dirinya berhak menyandang centang biru dan status "penulis terpercaya".

Privilige Dari Kompasianer Terverifikasi Biru

Selain status yang berbeda, Kompasianer yang terverifikasi biru juga memiliki privilige tersendiri dibanding yang masih centang hijau. Yakni dalam hal penempatan artikelnya.

Sejak pertengahan 2019, setiap artikel yang ditayangkan Kompasianer Verifikasi Biru secara otomatis langsung ditempatkan sebagai artikel Pilihan (Highlight). Porsi yang sama tidak didapatkan Kompasianer centang hijau, apalagi yang belum terverifikasi sama sekali.

Hak istimewa ini berpengaruh terhadap "loyalti" bulanan alias K-Rewards yang bisa didapatkan. Sebagaimana yang kita ketahui, sejak pertengahan 2019 (seiring dengan otomatisasi "Pilihan" pada setiap artikel dari Kompasianer Biru), Kompasiana memperketat aturan perolehan K-Rewards. Hanya artikel yang minimal masuk kategori Pilihan yang dihitung pageview-nya untuk mendapatkan K-Rewards.

"Enak ya yang sudah terverifikasi biru, semua artikelnya dihitung."

Itu komentar seorang rekan Kompasianer yang masih centang hijau saat aturan pengetatan K-Rewards mulai diberlakukan.

Karena "kualitas" itu subyektif, belum tentu setiap artikel yang ditayangkan Kompasianer Biru layak jadi Pilihan. Jujur, saya sendiri menilai ada beberapa artikel saya yang tidak layak jadi Pilihan. Artikel yang, yah seringnya saya tulis dengan santai, sambil lalu saja tidak terlalu banyak memikirkan data atau fakta.

Begitu pula sebaliknya. Saya sering mendapati beberapa artikel Kompasianer Hijau yang saya anggap berkualitas harus "bernasib sial", tidak jadi Pilihan dan teronggok di dasar jurang, nyaris tidak mendapatkan pembaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun