Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Dilarang Sakit Gigi Selama Pandemi Covid-19

8 April 2020   11:25 Diperbarui: 8 April 2020   11:33 1717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selama pandemi Covid-19, dokter gigi dilarang praktik, begitu pula dengan dokter THT (unsplash.com/H Shaw)

Lha, definisi memburuk ini sangat tidak jelas. Apa gigi berlubang yang menimbulkan rasa sakit bukan kepalang ini tidak dianggap parah? Apakah dengan konsultasi saja rasa sakit gigi bisa mereda?

Tapi, apapun alasan yang bisa kemukakan sepertinya bakal percuma. Selama pandemi Covid-19 ini, dokter gigi dilarang praktik, begitu pula dengan dokter THT.

Banyak Dokter Gigi dan Dokter THT yang Gugur Selama Pandemi Covid-19

Ini menyusul banyaknya dokter yang gugur saat berjuang menangani pasien positif corona. Dan, yang menyesakkan adalah sebagian besar dokter yang gugur itu tidak berkaitan langsung dengan penyakit Covid-19 ini, yakni dokter gigi dan dokter THT.

"Lebih dari 20 dokter kita telah wafat. Sebagian dari Beliau-Beliau yang wafat ternyata tidak bertugas di garis depan. Kalau lihat dari latar belakang dokter, sebagian itu adalah dokter gigi dan dokter THT," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Mordano dalam rapat virtual dengan Komisi VIII DPR, Senin (6/4/2020).

Kalaupun dokter gigi maupun THT harus berpraktik, diharapkan hanya untuk penanganan kasus-kasus serius. Dengan catatan wajib mengenakan APD standar.

"Kami memberikan permintaan kepada Kementerian Kesehatan untuk mengeluarkan edaran agar dokter gigi, dokter THT untuk sementara tidak praktik dulu. Atau kalau harus praktik pun hanya untuk pasien yang sangat serius," ujar Doni lebih lanjut.

Nah, seperti yang aku bilang, definisi pasien yang sangat serius ini tidak jelas. Karena pengobatan gigi yang sakit, entah itu nanti ditambal atau dicabut tidak bisa satu kali tindakan saja.

Jika gigi hendak ditambal atau dicabut, kondisi giginya tidak boleh menimbulkan nyeri. Kalau masih nyeri, dokter hanya memberi obat pereda nyeri dan antibiotik.

Untuk memastikan gigi itu masih nyeri atau tidak, dokter yang lebih tahu dengan memeriksanya langsung. Begitu pula dokter lebih tahu kapan gigi itu bisa dicabut atau ditambal saja.

Gigi yang berlubang, jika tidak segera ditambal tentu akan terus membesar lubang giginya. Otomatis, pasien akan tambah menderita. Dengan adanya larangan praktik dan mengambil tindakan ini, pasien hanya bisa pasrah menahan nyeri sakit giginya. Sambil berharap semoga gigi yang sakit itu bisa copot sendiri.

Bantu Dokter Kita dengan Tidak Sakit Gigi Selama Pandemi Covid-19

Bagaimanapun juga, aku memahami maksud baik pemerintah. Mereka ingin melindungi tenaga medis, dari kemungkinan paparan virus corona. Pemerintah ingin memastikan, semua dokter, perawat dan tenaga medis lainnya terjaga kesehatan dan keselamatannya. Karena mereka adalah pejuang kemanusiaan. Mereka yang berada di garda terdepan untuk menanggulangi pandemi Covid-19 di negeri ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun