Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mungkin Inilah Tayangan Jati Diri Bangsa yang Dikehendaki Pemerintah

24 Januari 2020   08:10 Diperbarui: 25 Januari 2020   03:58 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mencari tayangan menarik. (sumber: AndreyPopov via kompas.com)

Nostalgia dan jati diri bangsa. Itulah yang dikehendaki Dewan Pengawas TVRI ketika memecat Helmi Yahya. Mereka menganggap Helmi Yahya tidak mampu membawa TVRI menjadi penjaga jati diri bangsa.

Apa sih jati diri bangsa itu?

Menurut Koenta Wibisono (2005), jati diri bangsa adalah Identitas Nasional berupa manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang pada aspek kehidupan sebuah bangsa (nation) dengan ciri khasnya, yang membuat berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya.

Sepakbola Liga Inggris jelas tidak sesuai dengan tayangan jati diri bangsa, setidaknya itu menurut standar penilaian Dewan Pengawas TVRI. Tak baik jika kita dicekoki tontonan sepakbola liga Inggris. Generasi muda Indonesia nanti dikhawatirkan hanya hafal nama-nama pemain, pelatih, hingga klub sepakbola Inggris.

Begitu pula dengan film-film dokumenter dari Discovery Channel, tidak membawa identitas nasional karena yang disoroti adalah buaya Afrika, bukan buaya Indonesia.

Karena itu, dibuatlah suatu terobosan yang cerdas dari Dewan Pengawas TVRI. Supaya generasi muda Indonesia bisa belajar tentang jati diri bangsa, mereka berencana menayangkan sejumlah dokumenter dan serial dari Cina. Salah satu serial yang bakal ditayangkan bertajuk Trial Marriage. Sementara itu, dokumenter yang diputar akan mengangkat kisah kehidupan di Negeri Tirai Bambu.  

Berdasarkan laporan Antara, penayangan ini merupakan bentuk kerjasama antara TVRI dengan Guangxi Radio and Television Information Network Corp. Ltd. Kerja sama ini sudah terjalin sejak tahun 2007. Dengan menayangkan serial dari Cina, Dewan Pengawas TVRI seolah ingin bernostalgia akan kerja sama mereka yang dianggap sesuai dengan jati diri bangsa.

Sekalipun berbeda secara ciri fisik, hakekatnya jati diri bangsa Cina dan Indonesia itu mirip, kalau tidak boleh dibilang sama. Karena itulah kita bisa bersikap sabar di Natuna. Karena itulah kita hanya bisa mendoakan dalam diam untuk warga Uighur yang ditindas pemerintah Cina. Dan karena itu pula kita rela berkorban impor serta berhutang darinya demi jalan perekonomian Cina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun