Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Rizieq Shihab Memimpin Doa Pemakaman Mbah Moen

6 Agustus 2019   22:11 Diperbarui: 6 Agustus 2019   22:14 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jenazah ulama kharismatik KH. Maimun Zubeir dimakamkan di pemakaman Ma'la Kota Suci Mekah pada Selasa (6/8) siang waktu setempat. Ribuan warga, termasuk para jemaah haji asal Indonesia mengantarkan Mbah Moen ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Suasana pemakaman Mbah Moen sendiri banyak di dokumentasikan oleh para pentakziah dan dibagikan di media sosial. Termasuk laman Facebook Kementerian Agama RI yang menayangkan siaran langsung suasana pemakaman sekitar pukul 18.00 WIB. 

Dalam dokumentasi tersebut, terlihat sosok yang sangat familiar bagi publik tanah air tengah memimpin doa terakhir untuk Mbah Moen. Sosok tersebut tak lain adalah Rizieq Shihab, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI).

Dengan suaranya yang lantang, Rizieq melantunkan doa dan diaminkan oleh segenap pentakziah. Tidak diketahui dengan pasti siapa yang meminta Rizieq untuk memimpin doa pemakaman.

Kehadiran Rizieq seolah mempertegas ketokohan Mbah Moen. Bahwa meski beliau berasal dari kultur Nahdliyin yang kerap diasosiasikan lebih moderat, figur Mbah Moen sebagai ulama kharismatik bisa diterima semua pihak, termasuk kelompok yang dianggap terlalu ketat dan berseberangan dengan kultur jamaah NU.

Di sisi lain, dimintanya Rizieq untuk memimpin doa pemakaman Mbah Moen juga mempertegas ketokohan Rizieq sendiri. Suka tidak suka, harus kita akui Rizieq termasuk segelintir tokoh agama yang memiliki kharisma tersendiri. Rizieq termasuk salah satu tokoh agama yang memiliki pengikut loyal, dan dianggap menjadi panutan bagi tokoh-tokoh agama lain.

Jika boleh berandai-andai, di Mekah sendiri banyak tokoh agama lain dari Indonesia yang mungkin bisa dianggap mewakili kultur jamaah NU. Apalagi saat ini adalah musim haji, tentunya banyak tokoh agama dan ulama lain yang sudah datang di Kota Suci Mekkah. Tapi faktanya, Rizieq lah yang diminta untuk memimpin doa pemakaman Mbah Moen.

Tulisan saya ini tidak bermaksud membenturkan dan memperbandingkan ketokohan Mbah Moen dan Rizieq. Apalagi mengagungkan satu pihak dengan menunggangi berita pemakaman Mbah Moen yang saya hormati. Saya hanya ingin mengajak kita semua, khususnya umat Islam berpikir jernih dan mengambil pelajarannya. Bahwa jangan sampai ketidaksukaan kita pada seseorang membuat nalar dan hati nurani kita mati.

Hadirnya Rizieq Shihab memimpin doa pemakaman Mbah Moen bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Mengutip postingan Setiawan Budi:

Yang mereka benci, justru hadir di saat terakhir orang yang mereka cintai.

Yang mereka hujat, justru ada di antara orang yang datang melayat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun