Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Outfit Kasual yang Gak Pernah Mati Gaya untuk Dipakai Ngabuburit

24 Mei 2019   06:27 Diperbarui: 24 Mei 2019   09:39 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
warna biru dari jilbab dan celana lebar kontras dengan latar belakang yang putih (dokumentasi Himam Miladi)

Saya sempat bingung dengan tema Satu Ramadan Bercerita Kompasiana di hari 19 bulan Ramadan ini. Esai foto: OOTD ngabuburit dan bukber. Kebingungan saya ada dua sebab. Pertama tentang esai foto itu sendiri, dan yang kedua OOTD.

Ada yang pernah mengatakan, "Banyak orang bisa menulis, tapi sedikit yang bisa mengarang. Banyak orang yang bisa motret, tapi jarang yang bisa membuat foto yang bercerita."

Seperti itulah kebingungan saya dalam memahami tema Samber kali ini. Terus terang, meski sudah banyak menulis dan sering memotret, belum pernah sekalipun saya membuat sebuah esai foto!

Jika ada yang bilang menulis itu mudah, ya, saya bisa melakukannya. Tapi bagaimana caranya saya bisa menulis untuk membuat beberapa foto bisa bercerita, ini adalah tantangan tersendiri.

Apalagi ditambah dengan temanya yang menjadi sebab kebingungan saya yang kedua: OOTD. Apa itu OOTD?

Usut punya usut, OOTD ternyata akronim dari Outfit of the day! Alamak, apa pula ini. Saya bukanlah seorang fashionista yang mengikuti perkembangan busana masa kini. Saya bukan pula seorang beauty blogger yang kerap mengulas dan mengupas tips-tips kecantikan atau paduan busana bagi pembaca.

Rasanya tidak adil Kompasiana memberi tema OOTD pada kompasianer kaum adam. Karena setelah saya baca-baca, berbagai artikel yang mengulas tentang OOTD kebanyakan tentang busana wanita. Artinya, penulisnya tentu memahami dengan baik informasi seputar busana wanita dan trend-nya.

Tapi yang namanya tantangan, ya harus diterima. Setidaknya saya punya pengalaman untuk menulis di luar topik yang biasa saya tuliskan.

Tuntunan Berpakaian dalam Al Quran

Baiklah, kita tinggalkan saja masalah kebingungan dan ketidakadilan tema Samber Kompasiana ini. Kalau yang dimaksud OOTD ngabuburit atau bukber itu adalah cerita tentang busana yang kita gunakan saat ngabuburit atau buka bersama, terus terang saya tidak terlalu pusing saat memilih-milih jenis atau gaya pakaian khusus. Asal sopan, dan memenuhi tuntunan berpakaian yang diajarkan agama.

Ah ya, sebagai petunjuk hidup, Islam juga mengajarkan pada kita bagaimana berpakaian yang baik lho. Bukan gaya atau jenis pakaiannya yang dikedepankan. Tapi lebih pada fungsi dan adab berpakaian kita sehari-hari.

Paling tidak ada tiga fungsi pakaian yang disinggung Al Quran. Pertama, memelihara pemakainya dari sengatan panas dan dingin serta segala sesuatu yang mengganggu jasmani (QS. 16:81). Kedua, menunjukkan identitas, sehingga pemakainya dapat terpelihara dari gangguan dan usilan (QS.33: 59). Ketiga, menutupi yang tidak wajar kelihatan (termasuk aurat) serta menambah keindahan pemakainya (QS. 7: 26).

Outfit Kasual Gak Pernah Mati Gaya

Ngabuburit atau bukber bukanlah event khusus yang harus dimaknai dengan menggunakan pakaian tertentu. Kecuali saat kita buka bersama dengan rekan kerja atau buka bersama resmi yang diadakan institusi, dimana kita diminta untuk memakai dress code tertentu. Batik, atau busana muslim misalnya.

outfit kasual gak pernah mati gaya untuk dipakai dimana saja (dokumentasi Himam Miladi)
outfit kasual gak pernah mati gaya untuk dipakai dimana saja (dokumentasi Himam Miladi)

Kalau hanya ngabuburit, semua orang biasanya lebih senang memakai busana yang kasual. Santai saja, yang penting sesuai dengan fungsinya seperti yang ditunjukkan dalam Al Quran.  

Seperti yang digunakan putri saya ini ketika saya ajak ngabuburit di Masjid Putih, Dau, Malang. Dengan latar belakang Masjid Putih yang tampak megah, busana kasualnya terlihat kontras. Jilbab dan celana lebar berwarna biru terlihat menonjolkan sosok pemakainya. 

Putri saya ini memang suka memakai busana kasual kalau diajak bepergian. Kaos lengan panjang atau sweater tipis selalu menjadi andalannya dalam berbusana sehari-hari. Dipadu dengan celana panjang atau rok lebar. Jilbab yang dipilih juga jilbab terusan yang mudah dipakai. 

Biasanya berwarna cerah, atau yang kontras dengan kaos atau sweaternya. Biru atau ungu bila pakaiannya berwarna putih atau krem yang lembut. Kadang juga sepadan dengan kaos atau sweater yang sedang dipakainya.

jilbab terusan cocok untuk dipakai dimana saja dan kapan saja (dokumentasi Himam Miladi)
jilbab terusan cocok untuk dipakai dimana saja dan kapan saja (dokumentasi Himam Miladi)

Model pakaian yang kasual memang lebih disukai orang untuk beragam aktivitas atau acara santai seperti ngabuburit dan buka bersama. Model seperti ini gak pernah mati gaya.

Beda bila kita memakai outfit khusus seperti batik atau baju koko. Semua yang melekat di badan seolah harus disesuaikan. Seperti celananya, harus yang sepadan. Batik misalnya, kurang pas bila dipadukan dengan celana jins, begitu pula dengan baju koko.

Sebenarnya, yang penting dari outfit ini bukan gayanya. Tapi bagaimana kita memaknai pakaian yang kita kenakan ini bagian dari identitas kita sebagai makhluk sosial. Yakni dengan tetap mengedepankan adab dan kesopanan dalam berbusana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun