Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kolaborasi Bolang dan Baznas Kota Malang Memberdayakan Ekonomi Umat

19 Desember 2017   14:10 Diperbarui: 19 Desember 2017   14:29 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
salah satu stand makanan tradisional di arena Pasar Raya Baznas 2017 (dok. pribadi)

Seekor semut, jika berkumpul menjadi satu bersama komunitasnya tentu akan menjadi sebuah kekuatan yang besar. Filosofi inilah yang diusung oleh Badan Amil dan Zakat Nasional Kota Malang (Baznas Malang) saat menggelar Pasar Raya Baznas 2017 yang bertempat di samping gedung DPRD Kota Malang. Selain Pasar Raya, digelar juga seminar nasional bertemakan "Sinergi Membangun Negeri Bersama Ekonomi Komunitas Semut Dalam Menghadapi Globalisasi".

Yang menarik, event Pasar Raya dari Baznas Kota Malang kali ini diselenggarakan bekerjasama dengan komunitas penulis Kompasiana kota Malang, yang dikenal dengan sebutan Bolang . Mungkin baru kali ini sebuah komunitas penulis dipercaya menggelar sebuah event yang hampir tidak ada hubungannya dengan kegiatan tulis-menulis. Dan karena itu pula, dalam event Pasar Raya kali ini Bolang menyisipkan beragam kegiatan tentang tulis-menulis dan mengajak pengunjung berpartisipasi didalamnya. Seperti Edukasi menulis bersama wartawan senior, serta panggung puisi untuk para generasi muda.

Kolaborasi antara komunitas Bolang dan Baznas kota Malang kali ini sangat mengesankan. Keduanya menampilkan semangat untuk membangun bangsa melalui dua bidang yang berbeda. Bolang, mengajak pengunjung Pasar Raya untuk menumbuhkan minat literasi, semangat untuk tetap membaca dan menulis ditengah gempuran digitalisasi media.  Sementara Baznas Kota Malang menujukkan kekuatan ekonomi kaum pinggiran, yang diistilahkan dengan ekonomi semut melalui berbagai produk yang dipamerkan dan diperjualbelikan di arena Pasar Raya tersebut.

Potensi Zakat Umat Islam

Beberapa waktu yang lalu, tak kurang dari Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani yang mengatakan bahwa potensi zakat dari umat islam di Indonesia sangatlah besar. Jika tidak dimanfaatkan untuk kebaikan umat itu sendiri, sangat disayangkan. Baznas Kota Malang sudah melangkah lebih jauh dalam pemanfaatan dana zakat ummat. Melalui jejaring Komunitas Masyarakat Kota Produktif (KMKP), Baznas Kota Malang sudah menyalurkan dana bantuan berupa pinjaman modal usaha tanpa bunga kepada sekitar 2.200 anggota KMKP di seluruh kota Malang.

Dana bantuan tersebut disalurkan melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ), atau disebut pula Baitul Maal di masing-masing kelurahan. Besar pinjamannya pun bervariasi, biasanya antara 1-5 juta rupiah untuk setiap anggota binaan. Tidak ada denda keterlambatan, dan tidak ada pula bunga pinjaman.

Ekonomi Semut Yang Semakin Kuat

Seperti yang diceritakan Pak Fauzi, yang mempunyai usaha toko kemasan plastik Barkah di daerah Kacuk, Sukun. Tak hanya memberi pinjaman modal, Baznas pun mengarahkan para anggota binaannya untuk saling berbelanja di toko/warung dari sesama anggota KMKP sendiri. Dengan demikian, perputaran uang dari para binaan Baznas tersebut tidak sampai keluar dari para anggota tersebut. Pak Fauzi menuturkan, sejak menjadi binaan Baznas Kota Malang, toko kemasan plastik miliknya perlahan mulai dikenal banyak orang. Selain belanja dari para anggota KMKP yang membutuhkan kemasan plastik, juga dari pemilik UMKM lainnya.

Inilah yang disebut linkage program, yakni kesinambungan antara industri hulu dan hilir dalam satu ikatan komunitas. Warga yang membutuhkan sesuatu, bisa berbelanja atau mendapatkan apa yang mereka butuhkan pada sesama anggota komunitas.

Anggota binaan Baznas tak hanya para pemilik usaha produktif, dalam arti mereka yang mempunyai usaha untuk memproduksi barang saja. Baznas juga mengakomodir warga yang berkeinginan untuk wirausaha apa saja. Mulai dari toko kelontong, warung nasi, jasa penjahit, tukang las, atau Cuma sekedar berjualan bensin di pinggir jalan. Asalkan ada kemauan, dan komitmen untuk berkembang bersama, Baznas akan membantu mereka.

Linkage program yang dicontohkan Baznas kota Malang ini patut menjadi proyek percontohan bagi badan pengelola modal lainnya. Tak hanya Badan Amil Zakat saja, tapi juga unit-unit atau lembaga permodalan baik itu swasta ataupun milik pemerintah. Karena dibalik kecilnya ukuran dari ekonomi warga pinggiran, seperti semut yang jika berkumpul pasti akan menghasilkan kekuatan yang besar.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun