Wow.. Seneng banget rasanya ketika suami saya menghadiahkan sebuah buku untuk saya di awal tahun ini. Lebih senangnya lagi, karena buku itu adalah novel terbaru karangan penulis favorit saya, Raditya Dika.
Setelah sebelumnya sukses dengan 6 bukunya (Kambing Jantan, Cinta Brontosaurus, Radikus Makankakus, Babi Ngesot, Marmut Merah Jambu, Manusia Setengah Salmon - beberapa di antaranya berhasil difilmkan). Kali ini penulis multitalenta yang mengawali karier menulisnya sebagai blogger ini hadir lagi dengan buku terbarunya, "Koala Kumal".
[caption id="attachment_417910" align="aligncenter" width="300" caption="Cover Koala Kumal karangan Raditya Dika (dok.pribadi)"][/caption]
Sebenarnya, buku ini pertama kali rilis di pasaran Indonesia pada 17 Januari 2015, tapi beberapa minggu sebelumnya Raditya Dika dan Gagas Media selaku pihak penerbit mengadakan PreOrder buku ini untuk para pembaca yang sudah nggak sabar ingin lebih dulu memiliki buku yang saat ini masih berada di deretan buku Best Seller Indonesia ini. Pembeli yang memesan secara preorder nggak hanya berhak untuk mendapatkan bukunya dengan lebih cepat, buku ini juga sudah ditandatangani langsung oleh Raditya Dika. Komplit banget!
Diakui oleh Dika, rentang waktu yang dibutuhkan untuk menulis buku terbarunya ini cukup lama, sekitar tiga tahun sejak Manusia Setengah Salmon pertama kali dirilis.
Saya sendiri baru selesai membaca buku ini pada 24 April 2015, tepat di hari ulang tahun saya, dalam perjalanan via bus menuju Bandara Soekarno-Hatta, sebelum menempuh penerbangan ke kota kelahiran saya, Makassar. (Senangnya bisa merayakan ulang tahun di dua kota sekaligus.. Hehehe).
Ada banyak sekali hal seru (diadaptasi dari pengalaman sehari-hari Raditya Dika) yang bakal ngasih kita pelajaran berharga. Berbagai masalah cinta, persahabatan, keluarga, dan lain-lain disajikan dengan bahasa khas Raditya Dika yang ngalir, mudah dicerna, dan pastinya kocak, lengkap dengan segala macam konflik yang menggelitik.
Semua cerita disajikan dalam latar waktu dan tempat yang berbeda, namun tidak memiliki kaitan antara satu bab dengan yang lain. Jadi, mau dibaca berurutan dari bab pertama sampai terakhir ataupun secara acak, nggak masalah, begitu kata Dika. Menariknya, semua bab yang tersaji dalam buku ini dilengkapi dengan ilustrasi berupa komik yang menggambarkan isi cerita.
Simak aja petualangan Dika bersama dua sahabat masa kecilnya di bab "Ada Jangwe di Kepalaku". Di sini, Dika menampilkan dirinya sebagai anak polos yang jarang bergaul dengan anak-anak kecil seusianya, kerjanya hanya berdiam diri atau sesekali bermain game di rumah. Hingga tanpa sengaja, ia berhasil masuk dalam lingkup pergaulan anak-anak kompleks yang penuh dengan keseruan-keseruan yang nggak pernah ia pikirkan bakal terjadi dalam kehidupannya.
[caption id="attachment_417912" align="aligncenter" width="300" caption="Komik ilustrasi dalam Koala Kumal (dok.pribadi)"]
Buat cowok-cowok yang sedang putus asa karena sering gagal pedekate ataupun nembak cewek, silahkan baca ide-ide gila Dika dalam bab "Panduan Cowok dalam Menghadapi Penolakan". Tips-tips absurd yang dituangkan Dika dalam cerita ini mungkin bakal bikin kamu terinspirasi (atau semakin desperated, mungkin? Hehehe..)