Membandingkan diri sendiri dengan orang lain adalah bukti ketidakpercayaan kita pada diri kita sendiri.
Menjadi pemenang dalam setiap pembandingan adalah sebuah kebanggaan semu yang tidak ada gunanya sama sekali buat diri kita apalagi buat orang lain.
Menjadi pecundang di setiap perbandingan adalah klimaks dari kekalahan kita.  Marah sedih galau  yang akan berakhir dengan tumbuh suburnya rasa iri, tidak puas, dan memandang setiap keadaan dengan pandangan negatif.
Mengapa sulit sekali untuk dapat menjadi diri sendiri. Â Bahagia dengan kebahagiaan orang lain dan berempati ketika orang lain mengalami kesulitan.
Cara orang mendapatkan bahagia itu berbeda-beda. Begitu pula kesempatan yang diberikan Tuhan kepada setiap umat itu berbeda. Â Setiap manusia punya kesempatan, namun kesempatan yang kita miliki berbeda-beda.
Jadi, jangan pernah ingin seperti a, b, atau c. Â Jadilah diri sendiri. Â Biarkan orang lain lebih atau kurang dari kita. Â Jangan sampai hidup orang menjadi sumber ketidakpuasan bagi diri kita.