Mohon tunggu...
Prila Sekartiningrum
Prila Sekartiningrum Mohon Tunggu... Dokter - veterinary student

diam, pelajari, lakukan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bahaya Toksoplasmosis Tidak Hanya Berasal dari Kucing

11 Desember 2019   19:12 Diperbarui: 11 Desember 2019   19:17 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : pexels.com

Seekor kucing dapat mengeluarkan sampai 10 juta ookista sehari selama 2 minggu. Ookista dapat hidup lebih dari satu tahun di tanah yang lembab. Cacing tanah mencampur ookista dengan tanah, kecoa dan lalat dapat menjadi vektor mekanik yang dapat memindahkan ookista dari tanah atau lantai ke makanan. Bila ookista tertelan oleh tikus, tikus terinfeksi dan akan terbentuk kista dalam otot dan otaknya.

Bila tikus dimakan oleh kucing, maka kucing akan tertular lagi. Hewan pemakan rumput seperti kambing, sapi, dan kuda dapat terinfeksi karena memakan rumput yang tercemar tinja kucing yang mengandung ookista. Maka dari itu, mengkonsumsi daging setengah matang berpotensi menularkan infeksi toksoplasma karena bisa jadi daging tersebut masih mengandung parasit toksoplasma.

  • Gejala Toksoplasmosis

Biasanya, toksoplasmosis tidak menimbulkan gejala-gejala infeksi pada tubuh manusia normal karena tubuh sehat cenderung memiliki daya tahan tubuh yang kuat.

Pada kondisi ini, parasit toksoplasma dalam keadaan tidak aktif. Bila menimbulkan gejala, pada umumnya hanya menimbulkan gejala-gejalan ringan seperti flu.

Namun, jika parasit ini menginfeksi orang dengan kondisi daya tahan tubuh lemah, seperti seseorang yang sedang menjalankan kemoterapi dan pengidap HIV/AIDS, infeksi ini akan menimbulkan gejala-gejala yang lebih serius.

Gejala-gejala tersebut meliputi sakit kepala, kebingungan, koordinasi motorik yang buruk, gerakan tak terduga pada kaki atau tangan, masalah kerja pada paru-paru dan infeksi umum pada pasien dengan AIDS, dan penglihatan kabur karena infeksi retina yang berat.

  • Bahaya Toksoplasmosis pada Ibu Hamil

Pada ibu hamil, infeksi toksoplasma ini akan berbahaya, terutama pada janin. Beberapa infeksi pada tahap awal kehamilan akan menyebabkan keguguran atau kematian janin. Anak yang bertahan hidup pada akhirnya akan mengalami kecacatan atau berbagai masalah yang serius seperti kejang, pembesaran limpa pada hati, mata dan kulit kuning, infeksi mata yang parah, berkurangnya kualitas pendengaran, dan gangguan psikotik.

Risiko bayi Ibu tertular infeksi toksoplasma semakin meningkat seiring dengan usia kandungan. Jika Ibu terinfeksi parasit toksoplasma pada usia trimester pertama kehamilan, maka risiko bayi tertular sebesar 15%, pada trimester ke dua sebesar 30%, dan 60% pada trimester ke tiga.

Walaupun kemungkinan tingkat penularan pada akhir semester sangat besar, namun jika janin telah terinfeksi dari awal trimester kehamilan, infeksi akan semakin parah dan kemungkinan bisa terbawa seumur hidup.

Risiko penularan semakin rendah bila Ibu terinfeksi beberapa bulan sebelum memasuki masa kehamilan. Para ahli kesehatan menyarankan, Jika Ibu mengetahui bahwa infeksi sudah terdapat pada tubuh, tunggulah selama enam bulan sebelum memutuskan untuk hamil, ketika infeksi sudah ditangani.

  • Kucing  Bukan Satu-Satunya Penyebab Toksoplasmosis

Walaupun kucing berperan sebagai hospes definitif, kucing bukanlan satu-satunya penyebab penderita terinfeksi toksoplasma. Hampir setengah dari penyebab infeksi toksoplasma disebabkan karena kebiasaan mengonsumsi daging mentah atau setengah matang, seperti steak dengan tingkat kematangan medium.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun