Mohon tunggu...
Priyono .
Priyono . Mohon Tunggu... karyawan swasta -

life is sharing the simple things

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kartun Untuk Anak Saya

25 Oktober 2011   04:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:32 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sore kemarin saya akhirnya berkesempatan mendampingi putra saya nonton tv, maklum biasanya saya pulang agak malam. Acara yang ditonton waktu itu adalah film kartun "The Owl" yang ditayangkan oleh salah satu stasiun swasta kita. Saya pikir, ini kan film kartun, jadi sah-sah saja anak saya menontonnya.

Tapi ternyata dalam film itu selalu menyuguhkan adegan-adegan yang menurut saya tidak cocok dikonsumsi anak-anak. Coba cek saja, di setiap akhir adegan, pasti karakter utama -yang digambarkan sebagai seekor burung hantu dengan hanya kepala dan kaki itu- selalu berakhir tragis. Entah matanya yang melotot lalu copot atau kepalanya yang lepas karena terjepit atau tertimpa sesuatu. Dan selalu berakhir seperti itu.

Mungkin sebagian dari kita berpikir, ah itu kan memang film kartun jadi wajar kalau ada adegan seperti itu. Tapi jangan lupa, yang mengkonsumsi itu anak-anak kita yang notabene daya rekamnya sangat kuat. Saya tidak bisa membayangkan kalau tiba-tiba anak kita memegang seekor itik lalu "melepas" kepalanya, karena terinspirasi oleh tayangan-tayangan seperti itu.

Barangkali, kita-lah sebagai orangtuanya yang harus pro-aktif dan protektif terhadap tayangan-tayangan yang tidak ada unsur pendidikannya seperti itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun