Kedua, pembayaran tunjangan untuk dokter, dokter spesialis, tenaga medis agar segera keluarkan, disediakan anggaran Rp 70-an triliun. Ketiga, Bansos segera dikeluarkan, jangan hanya lumayan tapi harus extraordinary, 100 persen. Keempat, Segera stimulus ekonomi bisa masuk keusaha kecil, usaha mikro, usaha menengah, usaha gede, perbankan, semuanya berkaitan dengan ekonomi manufaktur, industri terutama yang padat karya. Untuk menghindari PHK, agar diberikan prioritas.
Presiden juga menyinggung masalah ekonomi, OECD (Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi) terakhir, sehari-dua hari yang lalu menyampaikan bahwa growth atau pertumbuhan ekonomi dunia terkontraksi 6%, tidak sampai ke 7,6%, 6% sampai 7,6% minus.Â
Bank Dunia menyampaikan bisa 5. Perasaan harus sama dan harus dimengerti , jangan biasa-biasa saja jangan linier, jangan menganggap ini normal. "Berbahaya", tegasnya.
Langkah extraordinary bila diambilnya bisa berupa langkah politik, atau langkah kepemerintahan akan dilakukan demi untuk 267 juta rakyat dan untuk negara, bisa membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle bila suasana tidak berubah.
Analisis
Perang melawan Covid merupakan perang khusus sepertinya nyata tetapi korban yg harus dirawat ribuan dan yang meninggal hampir mencapai tiga ribuan.Â
Di samping ancaman kesehatan efek samping lain terutama mengancam perekonomian negara, kebutuhan yang besar operasi serta penanggulangan kesulitan rakyat akibat PSBB.
Besarnya kebutuhan anggaran terutama penyediaan alat kesehatan, pemberian bansos, BLT serta dana operasional lainnya. Dalam kondisi PSBB, Panglima Perang melihat ada hambatan birokrasi dan UU, sehingga duklog terhambat. sepertinya para pejabat hati-hati agar tidak melanggar hukum.
Mengingat kasus penularan agak mereda, beberapa daerah menggunakan standar WHO melakukan pelonggaran PSBB, jelas agak meringankan kebutuhan anggaran. Secara otomatis apapun namanya, begitu kunci dibuka, masyarakat yang sudah jenuh dan makin sulit mulai keluar rumah.Â
Pasar, mall, perkantoran, tempat rekreasi dibuka, walaupun secara teori tetap dilakukan ketentuan pembatasan dengan protokol kesehatan tidak berdaya menahan pesebaran masyarakat.
Nah, kasus baru positif otomatis naik, ini juga pengaruh makin banyak dan tersebarnya alat rapid test dan PCR. Akan tetapi dari penilaian kemampuan musuh dalam melakukan penetrasi, sumber utama penyebaran adalah perilaku manusia terutama tidak disiplin, tidak taat dan memandang remeh bahaya covid. Terlihat masih terjadinya kerumunan, tidak pakai masker, tidak cuci tangan. Bahkan di Bogor ada pesta musik yang tetap berlangsung.
Dari data prosentase pesebaran, nampak 6 daerah yang sebaiknya kembali dilakukan pemeriksaan intelstrat. Di Jawa Timur karakter warga berbeda dengan Jawa Barat misalnya.Â