Mohon tunggu...
ono Prayetno
ono Prayetno Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai semua Ciptaan Tuhan tanpa membeda bedakan

Bekerja sebagai Pramuwisata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengalaman Menakutkan di Jalan Tol Tebing Tinggi - Kuala Namu

17 Oktober 2017   16:07 Diperbarui: 17 Oktober 2017   16:26 1619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari baru saja beranjak dari senja menjadi malam.

Namun, karena dikiri kanan jalan sudah dipasangi lampu sebagai penerang yang bercahaya agak putih kekuningan membuat suasana malam menjadi Terang. Perlahan bus kami merangsek masuk melalui gerbang Tol kampung Pon sekitar 15km dari kota Tebing Tinggi.

Dan disebelah kanan kami terlihat seorang petugas berseragam dengan rompi oranye mengacungkan tangannya sambil menawarkan kartu E Toll kepada setiap kendaraan yang melewati Gerbang tol.

Dengan keadaan hati yang riang gembira  bus kami melaju di jalan yang baru saja diresmikan oleh presiden. Tak lama setelah kami meninggalkan Gerbang Tol dari dalam bus kami melihat formasi jalan yang baru dibangun itu membulat Indah dibawah cahaya lampu jalan yang meneranginya.

Dan macet yang dulu menjadi momok kini hanya menjadi cerita usang.

Sepanjang jalan yang kami lalui pun belum nampak ramai begitu juga disebelah kanan dari arah berlawanan masih satu satu kendaraan yang melaju.. mungkin dengan kecepatan yang maksimal,  maklum kan masih baru,  "gratis lagi!!"

Suasana jalan begitu tenang tapi agak mencekam karena sepi, hanya barisan pohon kelapa sawit yang daunnya terlihat bergoyang goyang mengikuti irama angin yang berhembus kencang malam itu. Tidak ada tanda tanda Polisi yang berpatroli. "Seandainya ada begal atau penjahat spesialis jalan Tol, habislah kami." pikirku.

Sekain itu Indera keenamku pun bisa merasakan kalau jalan tol ini masih meninggalkan jejak jejak dunia ghaib,

Karena dulu mungkin dilokasi ini pernah menjadi tempat hunian makhluk Astral dan mereka tak senang kalau hunian mereka kemudian dijadikan jalan tol yang hanya dilalui oleh kendaraan yang dikemudikan oleh manusia.

Tiba tiba "Duarr..!". suara ledakan itu seketika memecahkan lamunanku dan mengagetkan seisi ruang bus, ada yang menjerit ketakutan terutama ibu ibu yang memang cepat panik membuat suasana semakin menyeramkan ditambah lagi hujan lebat yang mengguyur bercampur angin kencang dan suara geledek yang bersahut sahutan kelebatan cahaya seperti cambuk api

nyaris menyambar bus kami. Menurut kata orang lokasi jalan tol ini "tempat lintasan petir."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun