Mendengar dan belajar Dharma hanya dapat membuat kita berkembang dengan dua syarat dan kondisi:
1. Kita melakukannya dengan MOTIVASI YANG MEMADAI.Â
Sebagai seorang Buddhis, terutama pengikut Mahayana, keinginan untuk mendengar dan belajar haruslah dimotivasi oleh semangat untuk menghentikan penderitaan semua makhluk, serta harapan untuk membawa mereka ke kebahagiaan sejati.
Untuk merampungkan tugas ini, pertama-tama kita sendiri harus memiliki kapasitas yang diperlukan. Oleh sebab itu, kita semestinya memiliki motivasi untuk mencapai tingkat perkembangan spiritual yang tertinggi, yakni Kebuddhaan.
Bagi umat non-Buddhis, dengan kesadaran bahwa sebagai manusia kita sekarang bisa menikmati berbagai kondisi menyenangkan, mendengar dan belajarlah dengan disertai niat untuk menolong sebanyak mungkin makhluk hidup.
Karena sadar bahwa hal ini mensyaratkan pengembangan kapasitas kita, putuskanlah untuk mendengar dan belajar dengan baik, serta memanfaatkan hal-ihwal yang telah dipelajari.
2. Kondisi kedua yang memungkinkan kita menarik manfaat dari mendengar dan belajar adalah memperhatikan CARA KITA MELAKUKANNYA.
Kita mesti menghubungkan apa yang kita dengar dan baca ke diri sendiri, lalu membandingkannya dengan sikap, pendapat, dan pandangan kita.
Saat melakukan hal ini, kita akan mempertanyakan pandangan kita dan barangkali mendapati bahwa ada yang salah dan perlu diperbaiki.
Cocokkan pengetahuan yang telah diperoleh dengan pemahaman kita sendiri, analisis, lalu mulailah gabungkan keduanya.
Langkah berikutnya adalah memeditasikan ajaran tersebut agar kita bisa mengakrabkan diri dengan kesimpulan yang telah diraih dalam proses pembelajaran.