Mohon tunggu...
Emanuel Pratomo
Emanuel Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - .....

........

Selanjutnya

Tutup

Money

Dahulu Melayani Kaum Priyayi, Kini Menjaga Kedaulatan Rupiah Hingga Pelosok Negeri dan Mancanegara

13 Desember 2017   17:37 Diperbarui: 13 Desember 2017   17:37 1617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karyawati BRI Zaman Old (Foto: Instagram @Anggun.Mengku)

16 Desember 1895... Berdirilah "De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche" pada tanggal tersebut, sebuah lembaga keuangan yang diprakarsai oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja di kota Purwokerto. Lembaga keuangan yang dikenal juga dengan nama "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto" ini, didirikan untuk melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Hingga suatu waktu telah bertransformasi menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Pasca kemerdekaan Republik Indonesia, ditetapkan bahwa BRI merupakan Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946. Era 1948 hingga 1949, operasional BRI sempat terhenti dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan. Selanjutnya BRI terus mengalami berbagai status maupun fungsi sebagai lembaga layanan keuangan.

Akhirnya status BRI berubah menjadi perseroan terbatas sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan UU No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Akhirnya juga, Rakyat Indonesia berkesempatan memiliki saham Bank BRI sebagai perusahaan publik pada tahun 2003. Pemerintah RI melepas 30% saham perbankan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ke publik.

Liberalisasi telah tak terelakkan dengan terintegrasinya pasar tunggal ekonomi ASEAN (Masyarakat Ekonomi ASEAN) pada 31 Desember 2015. Ada sisi positif maupun negatif, tentu diperlukan kesiapan untuk memetik manfaat dari perdagangan bebas antar negara tanpa batas sekat. Lalu langkah apa saja yang telah dihadirkan oleh Bank BRI dalam usia 122 tahun?

Kini BRI menjelma menjadi salah satu bank berkinerja terbaik di tanah air, dengan komitmen untuk senantiasa memberikan prioritas utama penyaluran kredit bagi segmen Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Strategi Bank BRI yang berfokus pada sektor usaha mikro memang telah terbukti, dengan daya tahan UMKM yang lebih tangguh dalam menghadapi kondisi krisis dan perlambatan ekonomi.

Dari total penyaluran kredit Bank BRI, tercatat ada 32,8% penyaluran pinjaman di usaha mikro. Berdasarkan data akhir Triwulan III tahun 2015, total pinjaman usaha mikro tercatat tumbuh 14,7% (yoy) dari Rp 148,4 triliun menjadi Rp  170,2 triliun. Non Performing Loan (NPL) tercatat hanya 1,4% (gross), dengan peningkatan jumlah nasabah dari 7,1 juta menjadi 7,6 juta. Sementara pertumbuhan micro funding tercatat 13,0% (yoy) dari Rp 154,2 triliun menjadi Rp 174,2 triliun.

Dalam optimalisasi kemampuan pelaku usaha dalam menemukan peluang usaha, Bank BRI memberikan pelatihan, pendampingan usaha, serta fasilitas akses pemasaran dalam jaringan bisnis di dalam dan luar negeri. Keberhasilan Bank BRI dalam mengembangkan micro banking, telah mendapatkan pengakuan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai laboratorium keuangan mikro dunia.

Pertumbuhan kinerja ini didukung dengan peningkatan unit kerja dari tingkat desa hingga mancanegara, yang telah terhubung secara real time online. Bagi nasabah yang tak memiliki waktu untuk bertransaksi di unit kerja terdekat, masih dapat mengakses jasa layanan perbankan melalui fasilitas di ribuan titik e-channel.

Untuk melayani nasabah maupun non-nasabah BRI (khususnya masyarakat yang belum terlayani oleh bank secara administratif/unbankable), Bank BRI menghadirkan Gerai Transaksi Online BRILink. Tercatat ada 35.955 agen BRILink yang melayani nasabah hingga akhir Triwulan II tahun 2015. Ini merupakan upaya Bank BRI dalam menghadapi tantangan perkembangan jasa keuangan digital.

Jika agen BRILink melayani produk tabungan berkarakteristik basic saving account (BSA) tanpa biaya administrasi dengan biaya transaksi yang lebih murah, maka Agen Laku Pandai akan dapat melayani permohonan berbagai macam kredit seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kupedes Rakyat dan Kredit Kupedes. Agen Laku Pandai juga dapat melayani jasa perbankan yang menggunakan perangkat Electronic Data Capture (EDC), seperti setor dan tarik tunai, angsuran pinjaman BRI, transfer antar rekening bank, dan lainnya. Tercatat hingga akhir triwulan III tahun 2015, ada 11.755 agen Laku Pandai.

Sementara untuk menjangkau kalangan yang belum memiliki akses layanan perbankan (unbankable people), telah hadir T-Bank yang memanfaatkan nomor telepon seluler sebagai nomor rekening. Produk uang elektronik berbasis server ini, telah melayani 82.855 pengguna hingga akhir triwulan III tahun 2015.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun