Maka  yang menjadi fokus penulisan ini terkait Menurunnya Karrakter peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran daring, Karakter yang tidak dapat dipantau secara langsung dalam kegiatan sehari-hari selama 2tahun belakangan ini yang menjadi pembahasan serius, dimana :
a. peserta didik lebih cenderung mengabaikan taggung jawab dalam mengerjakan tugas
b. tidak adanya kontrol langsung kegiatan belajar
c. kuota habis karena main game online, bukan untuk belajar
d. Tidak ada kejujuran dalam mengerjakan tugas, dimana anak anak tingkat sekolah dasar ada beberapa sebagian tugas mereka yang dikerjakan oleh orang tuanya
e adapun pengerjaan tugas cenderung searching dengan google, dan menurunnya minat membaca peserta didik.
dan masih banyak point yang tidak sesuai.
Sementara itu, menurut Ki Hajar Dewantara dalam Tri Pusat Pendidikan, bahwa sinergi antara lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat dibutuhkan. Bila salah satu lingkungan pendidikan hanya berjalan sendiri, mustahil untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan yang ideal. Karena, setiap lingkungan memiliki peranan penting dalam pendidikan dan pembentukan karakter anak.
Selain itu, pembelajaran daring juga memutus mata rantai pertemuan antara guru dan murid. Guru tidak bisa memantau perkembangan perilaku murid. Di mana guru tidak bisa membimbing secara langsung pada saat murid melakukan kesalahan. Padahal, itu merupakan salah satu bentuk pendidikan karakter di sekolah.Â
Bukankah sebuah bahaya besar apabila pendidikan karakter di masa pandemi ini hanya tersentuh ala kadarnya. Yang sebelum masa pandemi saja, tidak bisa dikatakan seratus persen tingkat keberhasilan pendidikan karakter di lingkungan sekolah ataupun keluarga. bagaimana di masa krisis seperti ini? tentu dapat kita rasakan. Â
Bukan tanpa sebab saya menulis beberapa ulasan diatas, karena sebelum pandemi melanda Indonesia, telah beberapa kali terjadi peristiwa memalukan seperti oknum murid yang menghadiahi perlawanan kepada gurunya. Atau sebaliknya, oknum guru yang melakukan pelecehan seksual kepada muridnya. Dan, ini merupakan fakta ketidakberhasilan pendidikan karakter di lingkungan sekolah ataupun keluarga pada masa sebelum pandemi. Â