Mohon tunggu...
Eko Prasetyo
Eko Prasetyo Mohon Tunggu...

Hingga Januari 2015, penggemar wedang kopi ini baru menulis 30 buku. Kini ia melanjutkan sekolah di Pascasarjana Unitomo Surabaya. Alasan utamanya kuliah S-2 adalah menghindari omelan istri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Presiden yang Tertukar

18 April 2015   00:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:58 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

”Reading is one of the joys of life. And once you begin, you can’t stop and you’ve got so many stories to look forward to…”

~ Benedict Cumberbatch, aktor Inggris

******

Dalam lawatannya ke Amerika Serikat pada 1956, Presiden RI Soekarno sempat bersua artis seksi masa itu, Marilyn Monroe. Disebutkan bahwa Monroe kagum kepada Soekarno.

Bung Karno memang dikenal punya pesona yang kuat. Kolonel KKO Bambang Widjanarko, mantan ajudan Bung Karno, dalam buku biografinya juga menyebutkan kuatnya pesona sang presiden. Yang mungkin agak terdengar kurang ajar, Bambang menyebut bahwa Bung Karno itu jagoan dalam hal perempuan. Tentu konteks yang dimaksud mengarah pada hal yang positif.

Selain memiliki pengetahuan yang luas dan pembaca buku-buku sastra dunia, Bung Karno disebut-sebut merupakan pria yang sangat sopan dan hangat kepada kaum hawa. Tak heran ketika melakukan lawatan ke Negeri Paman Sam, ia banyak mendapat pujian dari kalangan ibu-ibu, termasuk Marilyn Monroe. Dalam bukunya, Bambang Widjanarko mengutip salah satu celetukan seorang perempuan bule yang mengatakan, ”Your president is real gentlemen.”

Kita tentu sering mendengar kalimat yang berbunyi tampan itu relatif. Alasannya, ketampanan bisa terpancar lewat aura kesopanan, ucapan santun, gaya tulisan, ataupun tindakan-tindakan sosial. Bung Karno itu disebut-sebut bukan termasuk orang yang tampan relatif, tapi tampan yang benar-benar tampan plus sifat-sifat lain yang turut memperkuat ketampannya.

Sejarawan Anhar Gonggong saja pernah mengatakan bahwa daya tarik Bung Karno itu bukan main, apalagi saat berpidato. Tapi, daya pikatnya juga ditambah dengan parasnya yang rupawan. ”Bung Karno itu ganteng,” ujar Anhar.

Bahkan, saat usianya sudah kepala enam sekalipun, Bung Karno masih terlihat gagah, berwibawa, dan ganteng. Kata yang terakhir ini muncul sendiri dari jurnalis Cindy Adams asal Amerika yang pernah menulis otobiografi Presiden RI Soekarno. Ciri khas Bung Karno yang memakai kopiah itu ikut menambah pesonanya.

Bicara soal ketampanan dan kopiah, media sosial sedang hot-hot-nya membicarakan topik ”Presiden yang Tertukar” dalam cerita sisi lain persiapan Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung. Hal ini terkait dengan pujian seorang pelancong asal Jerman kepada Wali Kota Bandung Ridwal Kamil yang disangka presiden RI.

Dalam akun Path, seorang netizen bernama Achmad Imam menulis status yang mengutip ucapan seorang turis Jerman. Ini status dan kutipan ucapan si bule tersebut.

Your president is very handsome, cool and looks clever, wearing black tradition hat (kopeah) and eye glases…he look young…how old is he?” ujar si bule sebagaimana dikutip oleh Achmad Iman. Ia kemudian mengaku bingung menjawabnya dan menulis dalam bahasa Sunda, ”Aing teu bisa jawab. Ngadon…”

Tak bisa dimungkiri, Ridwan Kamil memang sosok pejabat yang pamornya sedang harum saat ini selain Tri Rismaharini di Surabaya. Di kalangan kaum mamah muda Bandung, Ridwan Kamil tergolong sosok pejabat yang GDS (ganteng dari sononya). Posturnya juga dianggap macho.

Maka tidaklah mengherankan apabila Ridwan Kamil justru dikira sebagai presiden RI karena ia memang benar-benar punya tampang (yang selayaknya dimiliki) seorang pemimpin negara. Yakni, berwibawa, pintar, tegas, santun, dan tampan. Gaya Ridwan Kamil yang memakai kopiah seperti kebiasaan Bung Karno dahulu tidak menghilangkan pesonanya, justru dibilang kelihatan lebih muda oleh si bule. Sungguh ”insiden” presiden yang tertukar yang menggelitik dan sampai saat ini masih jadi trending topic di media sosial serta sudah diberitakan beberapa portal berita online.

Lha Pak Joko Widodo (Jokowi) lantas dianggap siapa dong sama di bule? Masak ketua RT? Kayaknya ndak muhin….. Sebab, sekarang ini sudah banyak ketua RT yang good looking, muda, kreatif, dan keren (ngetik kalimat ini sambil nyisir poni).

Terus, si bule menganggap Pak Jokowi itu siapa dong? Anda ini kok terus-menerus mendesak saya dengan pertanyaan seperti itu sih? Sudah, anggap saja beliau itu wali kota Solo ataugubernur DKI Jakarta. Yang penting jangan ada yang menganggap beliau petugas partai dengan nada tinggi dan lantang. Sebab, Anda bukan Mbokde.…

Sidoarjo, 17 April 2015

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun