Statement Presiden Prabowo di Bangka Belitung, Menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menegakkan supremasi hukum, pemberantasan korupsi, illegal mining dan mengembalikan kekayaan sumber Daya alam dan tambang untuk kesejahteraan rakyat.
Pagi hari ini, saya ke Bangka tadi bersama-sama kita menyaksikan penyerahan rampasan negara dari perusahaan-perusahaan swasta yang melaksanakan pelanggaran hukum. Ini adalah tambang tanpa izin di kawasan PT Timah.
Jadi, yang terlibat sudah dihukum, dan pihak berwajib---Kejaksaan---sudah menyita enam smelter. Dan di tempat-tempat smelter itu, kita lihat sudah ada tumpukan tanah jarang dan juga ingot-ingot timah.
Nilainya dari enam smelter dan barang-barang yang disita mendekati 6 hingga 7 triliun rupiah.
Tapi, tanah jarang yang belum diurai, mungkin nilainya lebih besar, sangat besar. Tanah jarang, yaitu monasit.
Monasit itu satu ton bisa ratusan ribu dolar---200 ribu dolar. Padahal, total ditemukan timbangnya puluhan ribu ton, mendekati 40 ribu ton.
Kita bisa bayangkan kerugian negara dari enam perusahaan ini saja, kerugian negara total 300 triliun rupiah. Kerugian negara sudah berjalan 300 triliun rupiah. Ini kita berhentikan.
Saya ucapkan terima kasih kepada aparat: Panglima TNI, Angkatan Laut, Bakamla, Bea Cukai, semua pihak yang telah bergerak dengan cepat sehingga bisa diselamatkan aset-aset ini. Ke depan, berarti ratusan triliun itu bisa kita selamatkan untuk rakyat kita.
Jadi, saya sampaikan penghargaan kepada Jaksa Agung, kepada pejabat-pejabat semuanya.
Ini suatu bukti bahwa pemerintah serius, sudah bertekad untuk membasmi penyelundupan, membasmi illegal mining, membasmi semua yang melanggar hukum. Kita tegakkan, dan kita tidak pandang siapa-siapa di sini.
Saya kira itu dari saya. Ini prestasi yang membanggakan, sehingga kita harus teruskan. Jaksa Agung, Panglima TNI, Bea Cukai, Bakamla, teruskan! Kita selamatkan kekayaan negara untuk rakyat kita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI