"Ramadan tiba, ajakan berbuka puasa jelas mengantre. Nah, momen bukber menjadi media mempererat tali silaturahim, sebab itu pastikan bukber berjalan dengan mengasyikkan dan bermakna bersama teman-teman."
Melepas rindu dan mempererat tali silaturahim, itulah yang diharapkan ketika Bulan Ramadan tiba. Agenda berbuka puasa bersama yang mungkin lebih akrab di telinga dengan istilah bukber ini menjadi media yang tepat. Berjumpa kembali dengan teman-teman lama dan mungkin juga untuk mempererat tali silaturahim dengan teman kerja sehingga mampu terbangun tim yang lebih solid, bukber menjadi media tepat untuk dipilih dalam momen penuh berkah di Bulan Ramadan. Harapannya, canda, tawa, dan obrolan-obrolan bermakna penuh berkah tercipta dalam perjumpaan bukber ini. Namun, ajakan bukber bisa jadi agenda yang enggan dihadiri ketika pernah menemukan pengalaman yang kurang pas di hati ketika berkumpul bersama. Sebab itu perlu memperhatikan beberapa hal yang perlu dihindari ketika bukber bersama teman-teman agar suasana tetap hangat, berkesan, dan bermakna mendalam.
Hindari Datang Terlambat
Mempersiapkan acara bukber bukanlah perkara sederhan. Soal pilihan tempat, pilihan menu, susunan acara, dan tanggal pelaksanaan saja tentu tidak mudah, selalu saja ada dinamikanya. Panitia bukber sudah tentu butuh effort dan juga rela meluangkan waktu untuk bisa menyelenggarakan acara bukber dengan baik sehingga banyak peserta yang ikut serta dan seru. Sebab itu perlu rasanya untuk menyiapkan diri agar dapat hadir tepat waktu sebagai wujud saling menghargai.
Â
Hindari Obrolan, Guyonan, ataupun Pertanyaan yang Menyakiti Hati
Setelah lama berjumpa, jelas ada rindu di dada, harapannya tercipta obrolan dan guyonan yang mampu membuat suasana semakin cair dan berkesan. Akan terjadi sebaliknya jika terlontar pertanyaan-pertanyaan yang berpotensi berdampak pada psikologis seseorang. Misalnya, "Kapan nikah?", "Sudah punya anak berapa?", atau mungkin pertanyaan yang mengarah untuk mengetahui pekerjaan seseorang namun dikemas dengan menanyakan kesibukan. Ketika pertanyaan-pertanyaan ini dilontarkan kepada orang yang mungkin saja kurang berkenan, berpotensi berdampak pada psikologisnya. Hal ini jelas akan memicu stres, kecemasan, bahkan amarah karena hal-hal seperti ini sudah masuk pada ranah privasi, pertanyaan yang sangat mengganggu. Jika beralasan hanya bercanda, sepertinya masih banyak candaan yang bisa dikemas dengan lebih bijaksana. Perlu rasanya berhati-hati dalam obrolan dan juga melontarkan pertanyaan dalam sebuah suasana hangat yang diharapkan dalam momen bukber.
Hindari Memamerkan Kelebihan Diri Sendiri
Momen bukber bertujuan untuk melepas rindu, mempererat tali silaturahim, bukan ajang pamer diri. Sebab hal ini akan memicu penyakit hati seperti iri dan dengki. Hadir dengan outfit dan kendaraan sederhana atau mungkin datang dengan menggunakan trasnportasi umum lebih baik. Obrolan yang diangkat pun lebih ke hal yang lucu-lucu dan juga bermakna, bukan membangga-banggakan diri atas segala pencapaian yang diraih.
Hindari Hanya Fokus pada Gawai