Melepaskankan diri dari jerat hiruk pikuk kota besar yang begitu menjenuhkan, keluar dari rutinitas yang serba cepat akibat perkembangan teknologi yang begitu pesat, dan selanjutnya memilih untuk hidup tenang, santai, menikmati, dan memaknai waktu yang berjalan sepertinya menjadi sebuah tren masa kini. Ya, gaya hidup slow living kini menjadi sebuah tren yang sedang digandrungi oleh masyarakat. Muncul sebuah pertanyaan, di kota manakah yang cocok untuk menerapkan gaya hidup slow living?
Dilansir dari kompas.com, Kedu Raya menjadi kawasan paling cocok untuk menerapkan slow living. Kota-kota yang termasuk kawasan Kedu Raya yakni, Temanggung, Wonosobo, Magelang Kota, dan Magelang Kabupaten. Memang kota-kota tersebut sangat pas untuk menerapkan slow living, disamping fasilitas yang cukup memadai, berada di lingkungan alam yang baik, dan biaya hidup yang cukup terjangkau, namun kenapa tidak melirik Ambarawa sebagai alternatif pilihan? Rasanya kota ini juga tak kalah jika harus bersaing dengan kota-kota yang termasuk dalam kawasan Kedu Raya untuk menerapkan slow living. Ambarawa sebuah kota kecamatan di wilyah Kabupaten Semarang ini rasanya cocok untuk dijadikan tempat tinggal dengan gaya hidup slow living. Kenapa? Berikut alasannya!
Lingkungan Alam yang Baik
Ambarawa di kelilingi oleh beberapa gunung seperti, Gunung Ungaran, Gunung Merbabu, dan Gunung Telomoyo. Hal ini menjanjikan sebuah kenyamanan berkat lingkungan alam yang begitu baik. Ambarawa kota nan sejuk dan indah. Hamparan persawahan hijau membentang masih banyak ditemukan di sini. Semakin indah dengan kehadiran Rawa Pening. Nyaman. Sejuk, dan eksotis, mungkin kata ini mampu merepresntasikan bagaiamana Ambarawa menjadi pilihan kota yang tepat untuk ditinggali.
Â
Memiliki Fasilitas Umum yang Komplit
Belanja langsung di pasar, bertemu dengan berbagai macam karakter orang menjadi keasyikan tersendiri dalam menerapkan slow living. Lepas dari rutinitas scrolling marketplace, menjadikan interaksi lebih bermakna ketika langsung ke pasar untuk berbelanja. Terdapat banyak pasar tradisional di Ambarawa yang di dalamnya lengkap tersedia kebutuhan sehari-hari, salah satunya Pasar Projo Ambarawa. Kemudian untuk fasilitas kesehatan, di Ambarawa terdapat RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo yang merupakan rumah sakit terbaik di Kabupaten Semarang. Ruang untuk berolahraga pun cukup banyak di sini. Ada Lapangan Pangsar Sudirman Ambarawa yang cukup ramai di setiap pagi dan sore untuk berolahraga. Ada juga opsi lain untuk berolahraga dengan berlari atau berjalan menyusuri rel kereta api jalur Ambarawa -- Tuntang. Tubuh sehat, pikiran pun jadi lebih fresh. Fasilitas trasnportasi pun cukup terintegrasi di sini. Lokasi Ambarawa sangat dekat dengan Terminal Bawen, jadi tidak perlu bingung jika ingin bepergian menggunakan trasnportasi umum.
Biaya Hidup yang Cukup Terjangkau
Bicara mengenai biaya hidup, salah satu komponennya adalah bagaimana kebutuhan pangan dapat tercukupi dengan biaya yang cukup terjangkau. Mungkin hal ini bisa menjadi sebuah gambaran, mau makan enak dan murah di Ambarawa ada. Nasi soto seharga tiga ribu rupiah ada, atau mungkin nasi lothek (nasi yang berisi sayuran rebus dan disiram dengan bumbu kacang) ada juga seharga lima ribu rupiah. Cukup mengenyangkan dan nikmat. Mau ngopi-ngopi ala-ala tren masa kini? Di Ambarawa terdapat pula kedai kopi yang menawarkan kenikmatan menyesap kopi dengan harga yang cukup terjangkau.