Mulai dari sebelum masuk sekolah petugas melakukan penyemprotan disinfektan kemudian jadwal masuk sekolah untuk kelas tertentu yang sudah ditentukan.Â
Hal ini sebagai wujud upaya untuk meminimalisasi potensi kerumunan ketika pengantaran dan penjemputan peserta didik oleh orangtua atau wali. Lalu berkaitan pula dengan ketersediaan lahan parkir.Â
Kemudian jadwal kegiatan pembelajaran pun perlu diatur ulang dengan kurikulum adaptif. Sudah menjadi hal yang pasti jam belajar akan berkurang oleh sebab itu perlu menyiasati agar pembelajaran tetap berlangsung dengan efektif meski dalam keterbatasan, namun tujuan pembelajaran tetap dapat tercapai.
Sosialisasi, Koordinasi, dan EdukasiÂ
Sebelum pelaksanaan PTM dimulai, pihak sekolah perlu melakukan sosialisasi dan edukasi baik secara internal maupun eksternal. Mulai dari lingkup sekolah yaitu guru dan tenaga kependidikan perlu sosialisai dan edukasi mengenai prosedur pelaksanaan PTM.Â
Mulai dari denah sekolah yang disesuaikan dengan protokol kesehatan, alur keluar masuk, pengecekan suhu, lokasi tempat cuci tangan, dan toilet, serta tempat parkir untuk guru dan tenaga kependidikan.Â
Kemudian secara bersama-sama berkomitmen untuk melaksanakan PTM dengan kurikulum adaptif dan juga penerapan protokol kesehatan secara ketat.
"Berkoordinasi dengan orangtua atau wali untuk memastikan bahwasannya peserta didik sudah sampai di rumah setelah pulang sekolah"
Kemudian sosialisasi dan edukasi secara eksternal adalah kepada pihak-pihak terkait. Mulai dari orangtua/wali murid, peserta didik, Babinsa, Babinkamtibmas, ketua lingkungan, dan juga Satgas Covid-19 di wilayah tempat sekolah tersebut berada.Â
Hal ini dilakukan untuk mendukung terlaksananya PTM dengan baik dan lancar. Komitmen dan pemahaman senada antara pihak-pihak terkait menjadi kunci PTM dapat terlaksana dengan optimal dan efektif.Â
"Kalau sudah di rumah jangan lupa foto dengan aplikasi kamera geo tagging ya!"