Aduh! Santer diberitakan bahwa harga daging kian melambung tinggi. Hal ini menjadi masalah serius di tengah sulitnya situasi dan kondisi akibat terdampak pandemi.Â
Kabarnya harga daging per kilogram mencapai 120 hingga 125 ribu rupiah. Alamak, mahal sekali, jelas akan membuat kantong jebol. Lalu, diprediksi pula bahwa telur pun akan mengalami kelangkaan akibat naiknya harga pakan. Perlu strategi khusus untuk menyikapi keadaan.
Di satu sisi tubuh kita membutuhkan asupan nutrisi yang baik dan tepat. Namun di sisi lain harga daging semakin mahal sehingga muncul pertanyaan bagaimana mencukupi kebutuhan nutrisi?Â
Keadaan semakin sulit akibat perekonomian terdampak pandemi, harga daging melambung tinggi, telur pun langka. Namun hidup harus terus berjalan dengan sebaik mungkin. Menyerah dan mengeluh bukanlah solusi. Hanya menjebak dalam keterpurukan saja. Mari mensiasati dan menyikapinya dengan tenang dan bijak.
Tak perlu khawatir akan kebutuhan protein. Mengapa? Karena tahu dan tempe akan melaksanakan tugasnya. Mencukupi kebutuhan protein anda dan tentunya mereka berdua yang paling mengerti dan memahami. Harga terjangkau dan  kandungan protein tinggi di dalamnya akan menjamin sehatnya tubuh kita.
Rasanya pun tak kalah nikmat dan biasa menjadi kawan mesra di akhir bulan. Hanya saja untuk menyikapi kondisi yang sulit dan mengatasi kebosanan perlu mensiasati dalam hal mengolah tahu dan tempe agar terasa lebih berkesan di lidah.
Mengolahnya menjadi menu hidangan tahu dan tempe seperti berikut ini, mungkin dapat menjadi alternatif pilihan untuk anda.
Tahu dan tempe cukup digoreng, lalu siapkan sambal. Jangan lupa nasi hangat dan secangkir teh hangat. Tahu dan tempe penyet plus nasi hangat siap disantap. Jangan lupa juga lalapannya, ya! Rasanya? Sungguh nikmat.
Tahu dan Tempe Sambal KecapÂ