Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Guru Kekinian

14 Juli 2020   13:26 Diperbarui: 14 Juli 2020   13:32 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setiba di sekolah terdengar suara ramai orang-orang sedang berdiskusi. Muncul sebuah pertanyaan siapa ya yang sedang berdiskusi dan topik apa yang sedang dibahas. Ternyata Bapak dan Ibu guru sedang membahas mengenai persiapan pembelajaran jarak jauh yang akan dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2020/2021.

Diskusi santai namun penuh semangat, meski terkadang harus bersuara lebih keras dari biasanya karena terhalang masker yang terpasang. Tidak boleh kalah dengan keadaan yang sedang sulit saat ini. Harapan pembelajaran tetap dapat terlaksana dengan optimal dengan akses semudah mungkin sehingga semua peserta didik dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran jarak jauh.

Energi positif untuk tetap berkarya dalam dunia pendidikan sangat terasa. Semangat tinggi untuk turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa tak terbendung dan tak akan kalah dengan menyerah, sesulit apapun keadaan yang harus dihadapi. Kerinduan untuk bersua dengan peserta didik setelah sekian lama tak jumpa sungguh membuat sesak. Begitulah Bapak dan Ibu Guru yang terus berjuang melalui pendidikan.

Dalam mengahadapi era normal baru dimana pembelajaran dilakukan secara daring, guru dituntut untuk mampu menguasai berbagai macam metode pembelajaran daring dengan berbagai aplikasi yang ada. Bapak dan Ibu Guru sedang mendiskusikan tentang pemilihan aplikasi yang tepat sehingga dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik sehingga angka partisipasi pembelajaran jarak jauh akan meningkat secara signifikan. 

Saking banyaknya aplikasi pembelajaran jarak jauh membuat bingung Bapak dan Ibu guru untuk menimbang-nimbang aplikasi yang paling unggul dan tentunya sangat friendly dengan peserta didik. Sebuah fase dimana guru mau tidak mau harus menjadi guru yang kekinian.

Beragam aplikasi yang akan digunakan pada pembelajaran jarak jauh seperti Google Classroom, Microsoft Teams, Zoom, Webex, atau malah Whatsapp Group menawarkan berbagai macam keunggulan dan kelemahan dan hal itu yang didiskusikan.

Semua guru harapannya dapat menyeragamkan aplikasi yang akan digunakan pada pembelajaran jarak jauh agar nantinya peserta didik tidak mengalami kesulitan dan kebingungan saking banyaknya aplikasi yang digunakan apabila masing-masing guru menggunakan aplikasi yang berbeda-beda.

Pada dasarnya berdasarkan sebuah peristiwa di atas dapat diambil hikmah bahwasannya tak ada guru yang rela membiarkan peserta didik yang sangat dicintai tidak dapat belajar kembali. Menyerah bukan pilihan, sesulit apapun akan terus berjuang melalui pendidikan.

Meskipun tersadar bahwasannya pendidikan tidak hanya sekedar transfer materi saja namun lebih dari itu tentang karakter dan akhlak bagaimana menjadi manusia seutuhnya.

Selain itu prinsip kesehatan dan keselamata jiwa adalah hal yang utama. Tidak ingin kehilangan generasi emas penerus bangsa. Energi positif dan semangat membara untuk terus berkontribusi melalui pendidikan demi jayanya negeri tercinta. Tanpa henti berdo'a agar Tuhan senantiasa melindungi peserta didik yang sangat dicintainya. (prp)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun