Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bersepeda Jangan Seenaknya

14 Juli 2020   11:25 Diperbarui: 14 Juli 2020   11:24 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ruas jalan sesak dipenuhi para pesepeda baik pemain lama ataupun pemain baru. Tren bersepeda kembali "booming" dan menjadi kegemaran baru di masyarakat. Permintaan pasar yang semakin tinggi membuat produsen sepeda kuwalahan. Faktanya untuk membeli sepeda saat ini harus dengan sistem pre order. Belum lagi harga sepeda yang melambung setinggi-tingginya. Namun namanya juga sedang tren, berapapun harga sepeda yang diidam-idamkan pasti akan dibeli juga.

Namun, tren yang kian berkembang tak dibarengi dengan edukasi yang mumpuni tentang bagaimana bersepeda dengan aman, nyaman, dan tidak mengganggu pengguna jalan lainnya. 

Sangat disayangkan, masih banyak ditemui pesepeda tanpa menggunakan helm. Terkadang di persimpangan jalan masih ditemukan pesepeda-pesepada yang "nyelonong" saat lampu merah. Belum lagi pesepeda yang bersepeda di malam hari tanpa menggunakan lampu. Sungguh sangat membahayakan bagi pesepeda itu sendiri dan juga pengguna jalan lainnya.

Selain tentang menekankan patuh terhadap peraturan berlalu lintas bagi pesepeda ada satu hal lagi yang harus diperhatikan bagi pesepeda. Yaitu tentang adab, tata krama, ataupun "unggah-ungguh" saat bersepeda melawati suatu wilayah. Tak peduli seberapa mahal dan "se-famous" apa merk sepeda yang dipakai. 

Di Indonesia terdapat nilai dan norma tentang bagaimana bermasyarakat. Nah ! bagi pesepeda pun juga demikian saat melintas di suatu wilayah apabila terdapat masyarakat yang sedang berkegiatan keseharian. Apa dan bagaimana yang harus dilakukan. 

Tentunya bertegur sapa dengan sopan dan santun akan menambah hangatnya suasana. Bukan malah "cuek" dan seenaknya melintas wilayah orang. Apalagi sampai bersepeda melintas ke dalam kafe yang penuh dengan pengunjung. Perlu edukasi dan sadar diri tentang adab saat bersepeda.

Hal-hal tersebut merupakan hal sepele namun tak boleh disepelekan. Tidak hanya menyangkut keselamatan diri namun juga berkaitan dengan keselamatan pengguna jalan lainnya yang memiliki hak yang sama. 

Selain itu, edukasi tentang adab bersepeda menjadi hal yang sangat penting untuk dipelajari dan diamalkan, mengingat kita berada dan tinggal di Indonesia, negara yang kaya akan nilai-nilai budaya dan norma yang berlaku di masyarakat. Silahkan bersepeda, namun jangan seenaknya! (prp)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun