Mohon tunggu...
Syarif Hidayat
Syarif Hidayat Mohon Tunggu... Dosen - Pegiat Kebudayaan

Pencinta Literasi

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Begini Prediksi Kampanye Pilkada Kota Banjar

1 Maret 2018   20:11 Diperbarui: 1 Maret 2018   21:00 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paslon calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjar, Jawa Barat

BANJAR, Jawa Barat: Kampanye Pilkada di Banjar sudah dimulai. Tahapan masa kampanye ini banyak dimanfaatkan oleh dua pasangan calon Wali Kota Banjar dan Wakil Wali Kota Banjar untuk mengumbar janji politik.

Yakni pasangan calon nomor urut 1 (satu) Ade Uu Sukaesih dan Nana Suryana. Memiliki jargon lanjutkan dua periode, terus menghipnotis masyarakat untuk memilihnya pada tanggal 27 Juni mendatang. 

Berbagai strategi pun digencarkan untuk meraih simpati warga yang memiliki hak suara. Rayuan politik dan program bila terpilih menjadi senjata ampuh bagi setiap kontestan Pilkada. 

Demikian dengan pasangan calon nomor urut 2 (dua) Maman Suryaman dan Irma D Bastaman. Pasangan calon ini terus mendengungkan perubahan untuk Kota Banjar. Tentu strategi kampenye ialah mengumbar janji sehingga tak berdaya untuk memilih mereka. 

Ketua Program Studi Pemerintahan, STISIP Bina Putera Banjar, Sidik Firmadi memprediksi pola kampanye yang dilakukan kedua pasangan calon akan berlangsung sengit. Seperti strategi yang akan digunakan pasangan petahana dengan menyosialisasikan keberhasilan atau prestasi yang telah dicapai pada periode pertama.

"Artinya pasangan Asih Saenyana saya prediksi akan terus pesan antar kebijakan-kebijakan populis serta prestasi mereka pada periode pertama. Dengan begitu harapannya masyarakat akan merasa puas dan pada akhirnya masyarakat akan memilih kembali karena masyarakat berfikir harus ada keberlanjutan," jelas dia, Kamis (01/03/2018). 

Menengok pasangan Maman-Irma, dia pun memprediksi akan menggunakan cara menggali kelemahan atau kekurangan yang belum mampu diselesaikan oleh petahana pada periode sebelumnya. 

Bagi Sidik strategi itulah yang harus dijalankan oleh penantang. Dengan begitu sang penantang petahana dapat menawarkan sebuah program atau terobosan baru untuk memperbaiki kelemahan tersebut. 

"Untuk pasangan petahana kelebihannya memiliki elektabilitas yang tinggi di masyarakat. Seluruh Banjar tentunya telah mengenalnya, pasangan petahana didukung oleh dua partai terbesar di banjar (Golkar dan PDIP), dengan begitu maka mesin politik kedua partai tersebut akan sangat membantu dalam proses pemenangan". 

Namun lanjut Sidik petahana memiliki kelemahan yaitu terkait dengan kelompok masyarakat yang merasa tidak puas dengan kinerjanya. Seperti  dalam kepemimpinan periode pertama dipastikan ada masyarakat yang puas dan tidak puas. 

Sedangkan di lain pihak, pasangan penantang Maman-Irma, memiliki keunggulan sebagai tokoh baru yang fresh dalam perebutan jabatan politik di Kota Banjar. Dengan begitu maka tidak akan ada masyarakat yang menolak pasangan ini, karena faktor ketidakpuasan terhadap kinerjanya,  karena memang belum pernah memimpin kota banjar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun