Mohon tunggu...
Prahasto Wahju Pamungkas
Prahasto Wahju Pamungkas Mohon Tunggu... Advokat, Akademisi, Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa (Belanda, Inggris, Perancis dan Indonesia)

Seorang Advokat dan Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa dengan pengalaman kerja sejak tahun 1995, yang juga pernah menjadi Dosen Tidak Tetap pada (i) Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, (ii) Magister Hukum Universitas Pelita Harapan dan (iii) Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, yang gemar travelling, membaca, bersepeda, musik klasik, sejarah, geopolitik, sastra, koleksi perangko dan mata uang, serta memasak. https://pwpamungkas.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Armada Jet Modern Untuk Kedaulatan Indonesia

12 Juni 2025   14:19 Diperbarui: 12 Juni 2025   14:19 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dassault Rafale (Sumber/Kredit Foto: Wikipedia)

Memperkuat Kedaulatan Udara

Presiden Perancis, Emmanuel Macron, dan Presiden Prabowo Subianto telah menandatangani kesepakatan untuk jual beli 42 (empat puluh dua) pesawat jet tempur Rafale.

Baca juga: Kemitraan Indonesia-Perancis Menuju 2050

Dan kini pemerintah bermaksud menambah armada pesawat tempur yang terdiri dari 48 (empat puluh delapan( jet KAAN dari Turki dan 12 (dua belas) Mirage buatan Perancis, bekas milik Qatar. Indonesia menjalankan strategi ambisius; meremajakan alutsista (Alat Utama Sistem Senjata) TNI AU dengan teknologi terkini dari berbagai produsen global.

Mirage 2000 Fighter Jet (Sumber/Kredit Foto: Bulgarian Military)
Mirage 2000 Fighter Jet (Sumber/Kredit Foto: Bulgarian Military)

Ragam Jet Tempur Untuk Ragam Misi

Pembelian jet tempur dengan spektrum teknologi berbeda (generasi 4.5--5) menghindarkan ketergantungan pada satu sistem radar, persenjataan, atau dukungan teknis. Kombinasi Rafale, KAAN, Mirage, dan kemungkinan J10 menawarkan fleksibilitas misi udara, dari pengawalan wilayah perbatasan, patroli maritim, hingga deteksi & deterrence modern.

Jumlah pesawat yang direncanakan, 42 Rafale, 48 KAAN, 12 Mirage, dan sejumlah J10 China (belum diketahui jumlahnya), memberikan dasar minimal 100 jet tempur. Ini memperbaharui armada awal yang banyak terdiri dari F16 dan Su27/Su30 yang kini mendekati usia pensiun. Rafale terbaru, dilengkapi sensor mutakhir, misil udara-ke-udara & anti-kapal, menjadi tulang punggung pertahanan udara regional .

KAAN fighter jet (Sumber/Kredit Foto: Daily Sabah)
KAAN fighter jet (Sumber/Kredit Foto: Daily Sabah)
Mirage buatan Perancis, bekas milik Qatar merupakan solusi jangka pendek, memfasilitasi transisi pelatihan dan kesiapan awal sebelum Rafale tiba pada 2026.

Pengintegrasian Teknologi dan Transfer Pengetahuan

Setiap jet memiliki kurva belajar dan dukungan unik. Pelatihan pilot untuk Rafale sudah dimulai sejak 2022 di Perancis; infrastruktur di Lanud Pekanbaru dipersiapkan sejalan dengan kedatangan batch pertama pada 2026. Proses ini membutuhkan intensitas tinggi selama 2--3 tahun, termasuk pelatihan di simulator khusus, ochoaircraft training, dan misi tempur bersama.

KAAN, yang baru melakukan penerbangan perdananya tahun 2024, akan diproduksi bersama di Turki dan memasang komponen lokal Indonesia, memperkuat kerja sama teknis dan transfer teknologi. Diharapkan mulai dikirim pada 2028. Karena KAAN masih baru (perdananya 2024), maka pelatihan pilot akan memakan waktu minimal 2--3 tahun, termasuk pelatihan dasar dan transisi ke operasi penuh.

J-10 dari China dipertimbangkan karena efisiensi biaya dan kemampuan modernisasi yang ditawarkan, namun proses pembelajarannya akan memakan beberapa tahun dan bergantung pada komparatif after-sales dan kompatibilitas sistem operasi. Jika jadi diperoleh, pelatihan pilot diperkirakan membutuhkan 3--5 tahun karena kurva belajar teknologi China dan kompatibilitas logistik yang harus dibangun dari awal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun