Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Mengapa KLa Project Tidak Mau Dibandingkan Dengan Air Supply?

28 September 2025   05:30 Diperbarui: 28 September 2025   18:55 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Duo Air Supply (Dokumentasi Pribadi )

Duo Air Supply,  Graham Russell (gitaris dan vokal ) dan Russell Hitchcock  (vokal), asal Australia yang memulai karir bermusiknya sejak 50 tahun lalu, melakukan konser "Asia Tour" mereka di Tennis Indoor Jakarta pada tanggal 26 September 2025 mulai pukul 17 "open gate" sampai selesai di pukul 22.30.

KLakustik (Dokumentasi Pribadi)
KLakustik (Dokumentasi Pribadi)

Penampilan mereka sendiri dimulai pukul 20.30 yang diawali dengan band tuan rumah KLakustik, yaitu KLa Project yang khusus menggunakan alat musik akustik atau non listrik. Selain Katon, Lilo dan Adi, maka trio KLa juga dibantu pemain saxofon, perkusi, drum, gitar, backing vokal dan biola.


Memang ada keindahan tersendiri mendengarkan lagu-lagu indah dengan aransemen yang kreatif serta syair puitis khas Katon dengan alat musik akustik dan inilah yang menjadikan alasan mereka tidak mau dibandingkan dengan Air Supply yang memang sudah melegenda belasan tahun sebelum KLa memulai debutnya, seperti pernyataan Katon sebelum menyanyikan lagu Gerimis.

Jadi memilih jalur akustik membuat penampilan mereka tetap memukau karena berbeda dengan yang biasa didengar penggemar di media yang memakai alat musik biasa. Selain itu juga umurnya cukup jauh, dimana duo Air Supply berumur 75 dan 76 tahun, sementara 3 personil KLa berumur 59 dan 61 tahun.


Band kebanggaan Indonesia ini tampil 1 jam, lalu ada jeda 30 menit dan kemudian tampilah Air Supply dengan segala pesonanya walau sudah berumur dan suara Graham Russel terkadang sudah tidak terlalu prima lagi, namun dapat ditutupi oleh Russel satunya lagi dengan suaranya yang melengking jernih ala tenor seriosa dan mungkin rentangnya mencapai 3 oktaf.


Hampir dua lusin lagu dibawakan kakek-kakek enerjik ini membuktikan mereka memang profesional sejati yang sanggup tetap berkarya sampai di ulang tahun emas karirnya, dimana setiap lagu yang dibawakan selalu disambut penonton dengan turut berkaraoke bersamaan mengenang kegalauan masa mereka SMA atau kuliah dahulu, karena lebih setengah penonton tampaknya sudah ubanan.

Yang spesial malam itu adalah mereka pertama kalinya membawakan lagu dari album terbarunya yang berjudul  Wrap My Arms Around You yang cukup enak didengar, tetapi karena lagu baru, ya, wajar belum nempel benar di hati tetapi cukup membuat kagum kepada duo ini masih mampu berkarya di usia lansia akhir.


Akhirnya sebelum dini hari, duo ini memperkenalkan semua personil band dan beberapa orang "crew" mereka dibalik layar, menunjukkan betapa keberhasilan dua legenda besar tidak dapat berdiri sendiri dan harus didukung oleh belasan orang-orang berbakat yang disiplin dan loyal.

Dan terakhir inilah lagu yang terkenal itu.....Goodbye.....

Dokumentasi KOMPAL
Dokumentasi KOMPAL

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun