Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kenapa "Ikan Pedo" Ditandai Bendera Merah Buat Pasien Diabetes?

1 Juni 2022   19:43 Diperbarui: 3 Juni 2022   15:41 1773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bagaimana dengan ikan pedo, bu?" Tanya seorang Bapak penderita diabetes melitus berusia 60-an tahun yang ternyata menggemari kuliner ikan asin yang diolah dengan gurih dan pedas itu.

"Oh, itu bendera merah, Pak. Karena bahan makanannya diolah berkali-kali, sudah diawetkan lalu digoreng pula terus dikasih santan, jadi sangat berbahaya untuk tubuh," jawab Ahli Gizi di Rumah Sakit kami ,Myria Palembang.


Penyuluhan gizi merupakan bagian dari kegiatan di Klub Diabetes Melitus di rumah sakit kami yang diadakan setiap Sabtu pagi di lapangan parkir dari pukul 7 sampai selesai.

Selain kegiatan pemeriksaan tekanan darah, cek gula darah dan penyesuaian dosis obat serta senam jari yang pada sebagian besar pasien dapat mengurangi kesemutan di tangan dan kaki jika rutin tiap pagi dan atau sore dipraktikkan.


Setelah senam jari, dilanjutkan senam diabetes yang edisi lengkapnya bisa 14 menit yang dapat mengurangi berat badan dan melancarkan pembuluh darah lainnya.


Kembali ke penyuluhan makanan tadi, makanan penderita diabetes dapat dikategorikan 3 bendera, yaitu:

1. Bendera hijau, yaitu bahan makanan yang segar dan tidak perlu diolah, misalnya sayuran dan buah-buahan.
2. Bendera kuning untuk makanan yang diolah satu kali, misalnya nasi putih.
3. Bendera merah, kalau makanan itu diolah lebih 1 kali, misalnya ikan peda tadi dan nasi goreng.

Para peserta Klub Diabetes yang kebanyakan sudah berumur di atas 50 tahun ini kembali diingatkan tentang jenis bendera makanan. Sebab selama 2 tahun pandemi, sejak April 2020 sampai Mei 2022, klub ini tidak melakukan aktivitas tatap muka meski masih ada komunikasi di grup "WA" dan sebagian pasien juga kontrol di poliklinik. Ternyata memang banyak yang lupa tentang jenis-jenis makanan dan berderanya.

"Jadi tidak boleh makan yang enak-enak lagi, dong, Dok?" Keluh seorang iIbu 70-an tahun.

"Kalau cicip sedikit sekali seminggu boleh, Bu. Tetapi apa sanggup cuma makan satu gigit?" Tanya Saya lagi.

Ya, itulah kesulitan terbesar pasien diabetes, yaitu makanan, karena semakin lezat dan semakin rumit pengolahan makanan dengan segala bumbunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun