Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Hebohnya Pemilihan Putri Kabut Asap

22 September 2019   19:41 Diperbarui: 22 September 2019   19:58 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Putri Kabut Asap (dok.pri.)

"Enggak ada kontes putri-putrian lain apa? Kenapa harus putri kabut asap?" Tanya Nyonya Mekapartis, seorang produsen kosmetik domestik yang butuh "event" untuk mempromosikan produk barunya. Pangsa pasar bidang ini cukup luas karena 55% penduduk negeri Gemah Ripah adalah wanita dan 55% dari mereka suka dandan. Namun "pemain" di bidang ini juga banyak dan harus ada pemasaran yang "cetar" untuk menarik hati pelanggan.

"Isu yang sedang hangat sekarang ya itu, bu, kabut asap. Bagaimana mempromosikan produk ini tidak menjadi luntur karena kabut atau asap, malah kabut dan asap itu kalau menempel di rias wajah kita akan bersenyawa dan membuat warnanya makin bergradasi dan menimbulkan efek futuristik..." Bagian marketing Nyonya Mekapartis bernama Miss Apelukate mengatakannya dengan penuh keyakinan.

"Emang kamu pernah buat uji produk kita di kabut asap dan hasilnya begitu? Ada gradasi warna yang membuat seperti futuristik?"Tanya Mekapartis penasaran.

"Belum pernah, bu. Tetapi itu hanya bahasa marketing saja. Logikanya apa ada wanita dandan cantik-cantik lalu masih mau berkabut-kabut asap? Rata-rata juga takut keluar karena sesak dan aktifitasnya "indoor" semua...."Si Produsen mikir sebentar tetapi akhirnya menyerah, dilanjutkan sajalah rencananya.

Akhirnya di bulan September saat puncak-puncaknya kabut asap melanda negeri itu dimana penerbangan, kereta api, kapal laut maupun bus antar kota banyak jadwalnya terlambat atau malah "cancel", kontes "Putri Kabut Asap" ini digelar di ibukota yang pesertanya para putri cantik yang punya kreatifitas dengan tema kabut dan asap.

Ada yang beraktifitas sehari-hari adalah di bidang pemadam kebakaran khususnya kebakaran lahan, ada dokter cantik yang aktif merawat dan mengevakuasi balita serta ibu hamil yang desanya terkena dampak asap paling parah, ada dokter hewan yang menyelamatkan binatang-binatang yang habitatnya habis terbakar akibat perluasan perkebunan yang memakai cara bakar-bakaran tetapi yang menghebohkan adalah sang pemenang, Nona Ayaayawae yang anak seorang pengusaha perkebunan yang saat kebakaran hutan dan kabut asap terjadi di negeri Gemah Ripah malah sering jalan-jalan ke luar negeri mempromosikan "wisata kabut asap". Dia membuat kesan bahwa kabut asap dan kebakaran hutan itu perlu dan sesekali harus dikunjungi orang Eropa, Amerika, China untuk merasakan suasana yang sangat dekat dengan "neraka" dan ujung-ujungnya mereka menjadi lebih ingat Tuhan dan inginnya ke Surga.

Ide cemerlang Nona Ayaayawae yang kata juri "unik" ini membuatnya menjadi juara pertama dengan hadiah 10 hektar lahan yang baru saja terbakar. Banyak yang tidak setuju hasil penjurian ini yang terkesan ada "main mata" tetapi karena langsung ditutup iklan, maka yang terekspos di media hanya yang baik-baik saja.

"Tahun depan apakah acara pemilihan Putri Kabut Asap kita adakan lagi, bu?"Tanya Miss Apelukate.

"Tergantung hasil penjualan sampai Juni tahun depan. Kalau meningkat, kita buat lagi."Jawab Nyonya Mekapartis.

"Kalau tahun depan tidak ada kabut asap lagi?"Tanya si Marketing penasaran.

"Ya, kita minta bapaknya Nona Ayaayawae bakar-bakarin perkebunannya biar ada asap lagi, mudah,toh?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun