Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kuliah Kerja Imajiner di Desa Pendisko

8 September 2019   05:56 Diperbarui: 8 September 2019   06:47 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ke Desa Pendisko saja, disana ada pak Jecki, kepalanya, yang mandipun aktifitasnya tetap diiringi musik disko dan gerakannnya berirama serta bergaya ala tahun 80-an. Semua imajinasi dan hayalan tinggi para pecinta "ajojing" akan terpuaskan disana..."Demikianlah kata Yuyung, temannya sebut saja namanya Mawar (nama samaran) yang kuliah di Fakultas Hayali, semester akhir yang butuh desa tempat mempraktekkan ilmunya secara langsung di kegiatan Kuliah Kerja Imajiner (KKI) yang nilainya 4 SKS (satuan kredit semester) saja namun menentukan apakah mereka dapat diwisuda atau tidak.

Lalu dia mengajak Melati, Kumbang, Lalat dan Anggrek (sepertinya juga nama samaran) untuk ikutan KKI disana, mengingat desa itu tidak terlalu jauh dari kota dan keempatnya juga suka musik disko.

Masuk ke desa itu anehnya harus jalan kaki melewati hutan karet dan gerakannya harus mundur ala "moon walk"-nya raja pop Micahel Jackson dan di sepanjang jalan selalu terdengar dentuman suara drum  dan bass yang membuat mereka semangat bergoyang.

"Kumbang dan Melati, kalian jangan disko berdua-duaan di sungai, bahaya!" Kata pak Jecki, ketika mendapati di hari ketiga dua mahasiswa yang berpacaran itu kepergok "ajep-ajep" sampai keringatan berpasangan saja, di sungai yang ada penunggunya. Ya, penunggunya adalah penduduk setempat yang kebetulan belum ada kakus, jadi masih buang air di sungai. Bayangkan saja, ada beberapa orang kampung buang hajat "nongkrong" di sungai, keduanya sempat-sempatnya pacaran sambil berdisko.

"Kami bosan, pak disko di rumah. KKI ini harus 3 bulan, bayangkan saja muaknya kami harus menari di gedung-gedung saja. Kami ingin disko juga di pinggir sungai..."Keluh Kumbang yang badannya kekar mirip Hulk serta Melati yang badannya mungil mirip Shizuka di Dora Emon-pun manggut-manggut setuju.

"Iya, sih tetapi minimal carilah tempat yang tidak ada "penunggunya". Biar tidak banyak keluhan dari para "penunggu" sungai."Kata kepala kampung.

"Baiklah, pak..."Kata keduanya.

Setelah dua bulan dengan banyak kisah romantis, kisah imajinatif maupun atraktif berinteraksi di Desa Pendisko, pak Jecki memutuskan kelima mahasiswa itu selesai saja KKI-nya.

"Cukup dua bulan saja, ya. Kalian buatlah laporan kegiatannya, nanti saya cap jempol."Katanya berwibawa.

"Sebulan lagi bagaimana, pak?"Tanya Lalat penasaran, sebenarnya dia suka-suka saja berdisko setiap hari dengan remaja kampung terutama anak gadis disana, karena membuatnya semangat menciptakan gerakan-gerakan baru yang lebih sensual.

"Namanya juga kuliah kerja imajiner. Di bulan ketiga atau ada keempat, kelima dan keenam atau setahun kalian menyelesaikannya dengan imajinasimu yang tertinggi bukan dengan realitas, kalau harus direalisasi semua itu gak mungkin. Produk-produk universitas hebat di negeri ini toh ujung-ujungnya saat menjabat juga jadi pembuat program-program fiktif dengan anggaran di-"mark-up". Kalianpun harus mampu melakukannya...Hehehehehe..."Kata pak Jacki bijaksana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun