Berbeda dengan pasien "stroke" atau CVD ("cerebro vascular disease") dimana sebagian dari pasien itu berubah emosinya dari biasa menjadi pemarah atau penyedih, bahkan ada yang biasanya pemarah menjadi penyedih dan penakut misalnya.
Ini kemungkinan karena gangguan di otak besar dapat mengganggu sistem "limbica" yang mengatur fungsi luhur seseorang, termasuk daya ingat, emosi, moral dan intelektual lainnya. Kalau "bell's palsy" kelainannya di saraf kranial saja dan tidak mengganggu fungsi luhur.
Pengobatan "bell's palsy" adalah dengan vitamin syaraf, juga dapat dilakukan fisioterapi dan kesembuhannya dapat mencapai 100% tanpa gejala sisa.Â
Jadi sebagai dokter, kalau mengobati pasien kasus begini akan lebih santai dan boleh sedikit bercanda untuk membuat suasana lebih kekeluargaan.Â
Namun kalau pasien "stroke" harus lebih hati-hati bertanya dan menerangkan penyakit mereka, karena kalau salah omong dan si pasien tersinggung, dapat saja kita dimarah-marah atau membuat dia menangis yang membuat pengobatanpun dapat kurang optimal.