Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Inikah Rancangan Hoaks Besar Ketiga yang Menjadi Senjata Pamungkas?

12 Januari 2019   07:00 Diperbarui: 12 Januari 2019   08:36 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hoax besar ketiga (dok.pri.)

 "Hati-hati terhadap serangan masif hoax ketiga, itu yang paling menusuk dan paling mengena...."Ujar Bon-bon, agen rahasia tim sukses calon presiden Sijih yang sukses menyusup sampai ke ring satunya tim sukses calon presiden Loroh.

Dia masuknya lewat jalur relawan, "cyber army" yang terkesan simpatisan fanatik, banyak ide brilyan memproduksi sindiran-sindiran ke pihak lawan, padahal itu sindiran dan kata-kata yang diputar balikan adalah "arahan" dari seberang yang sudah disiapkan cara antisipasinya.

Sejak 2015 Bon-bon merintis dari "cyber army" selevel prajurit satu di ruko-ruko yang hanya rela digaji 2 juta sebulan untuk kerja 6 jam dan hanya dikasih minum air mineral 500 cc serta fasilitas kipas angin, sampai sekarang dia sudah duduk bersebelahan dinding dengan ketua tim sukses dengan fasilitas AC baru, gaji sesuai manajer sebuah bank kecil dan laptop terbaru dengan kemampuan menangkap sinyal wifi tercanggih.

Dia ternyata ikut menyusun dan juga membongkarkan hoax besar pertama, lalu secara aktif mengusulkan hoax besar kedua dan langsung juga memberitahukan kepada tim sukses calon Sijih. 

Tetapi dia juga tahu kalau kedua serangan hoax awal itu hanya "dummy", serangan lucu-lucuan yang sengaja dilepas dengan mengorbankan pion-pion saja, untuk membuat lawan lengah.

"Kamu yakin itu hanya "dummy"? Efeknya kalau berhasil sangat fatal, lho...."Selidik Nowan, timses yang tidak menyusup kemana-mana yang terkenal lugu, jujur sehingga tidak bakalan sukses kalau menyamar.

"Jejak digitalnya sengaja dibuat mudah dilacak. Sebelum saya kasih tahu bukti-bukti otentiknya, ternyata ada instansi resmi yang sudah mendeteksinya lebih cepat. Semua menyalami saya mengucapkan terima kasih waktu kasus satu dan dua terungkap, padahal itu bukan dari saya. Bisa saja mereka sendiri yang sudah membocorkan hoaxnya." Bon-bon bicara serius, membuat Nowan bergidik, sebegitunyakah? Mengorbankan beberapa relawan dan simpatisan demi serangan "dummy"?

"Taktik perang Sun-Tzu? Berarti setelah dua serangan "dummy" yang sengaja dikorbankan akan ada serangan ketiga yang sangat menohok, saat lawan menganggap itu serangan "dummy" lainnya?" Nowan berkata hampir berteriak antara senang karena menemukan sesuatu, kesal karena lawan terlalu pintar dan gemas ingin segera tahu apakah kejutan lain itu.

Kardus hipnotis (dok.pri)
Kardus hipnotis (dok.pri)
"Serangan hoax ketiga ini tidak banyak yang tahu. Katanya ada hubungan dengan kotak kardus dan lingkar hipnotis, sepertinya akan ada gosip bahwa di kardus-kardus yang akan digunakan dekat-dekat tempat pemungutan suara ada lingkaran-lingkarannya, itu lingkaran hipnotis, untuk menyuruh memilih nomor tertentu....Kurang lebih begitu, tetapi tehnisnya belum diberitahukan pasti, hanya mereka yang di ring setengah yang tahu, saya baru di ring satu."Ada pula ternyata istilah ring setengah di tim itu, berarti mereka tahu di ring satu sudah ada penyusup.

"Kotak kardus tempat joblos? Itu mana boleh ada lingkaran atau apapun yang aneh-aneh." Nowan bingung dan sangsi tetapi tidak dapat juga menganggap remeh informasi Bon-bon.

"Mungkin, akan ada beberapa kardus ini di tiap tempat pemungutan, dibawa oleh petugas setempat atau orang biasa atau siapalah, tetapi isunya kotak itu ada disemua pelosok dan kalau ada kekalahan, dapat dibuat cerita itu karena pengaruh hipnotis kardus berlingkaran itu, kesannya kecurangan massif." Bon-bon bicara hati-hati, karena informasinya belum keluar resmi. Waktu keluarnya isu itu mungkin 1 April, berbarengan dengan "April Mop", tetapi dikembangkan terus sampai hari "H".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun