Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ketika Tetap Harus Dioperasi Walau Batu Ginjalnya Ada yang Pecah

28 September 2018   23:59 Diperbarui: 29 September 2018   00:21 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pecahan batu ginjal (dok.pri.)

"Batu ginjalnya ada yang pecah, lho, dok. setiap kencing ada yang ukuran pasir ada yang sekecil beras berwarna coklat."Kata anak pasien wanita usia 60-an tahun yang menderita batu ginjal kiri-kanan yang banyak. Ada yang diameternya 5 cm sampai 1,5 cm. Masalahnya, si ibu sering tidak memperdulikan nyeri pinggangnya dan memang kurang minum sejak muda.

Setelah nyeri pinggangnya tidak tertahan, dia baru meminta diantar ke rumah sakit dan hasil USG (ultrasonografi) menunjukkan adanya batu yang banyak dan kedua ginjal sudah bengkak.

"Iya, bu. Pakai obat peluruh batu ginjal itu memang dapat memecah batu ginjal, tetapi prosesnya berangsur-angsur lama, mungkin 2-3 bulan baru hancur semua, tetapi selama itu ibunya akan kesakitan terus dan ginjalnya dapat tambah bengkak dan rusak fungsinya."Kata saya.

CT Scan ginjal (dok.pri.)
CT Scan ginjal (dok.pri.)
Benar saja, batu ginjal yang tadinya kecil-kecil banyak, beberapa malah menyatu menjadi satu batu besar, bukannya malah mengecil. Tetapi ureum dan kreatinin si ibu yang menggambarkan fungsi ginjalnya masih dalam kondisi normal. Permasalahannya adalah si ibu sering demam menggigil dan di urinenya ada bakteri. Maka, disarankanlah untuk batunya dibuang. 

Ada beberapa tehnik membuang batu ginjal antara lain:

1. Teknik ESWL (Extrocorporeal Shock Wave Lithotripsy)
Teknik ini menggunakan gelombang kejut yang difokuskan pada satu titik dari batu untuk memecahkan batu menjadi pecahan yang lebih kecil dan halus (sekitar 1-2 mm) dan akan keluar bersama dengan air urin.
Pasien dengan teknik ini membutuhkan waktu beberapa lama sampai pecahan batu tersebut benar-benar hilang, biasanya 1-2 bulan setelah ESWL sebaiknya melakukan kontrol seperti foto rontgen untuk melihat apakah sudah bersih atau belum untuk mengurangi angka kekambuhan.

2. Teknik URS (Ureterorenoscopy)
Teknik ini dilakukan dengan cara memasukkan alat melalui saluran kencing yang dilengkapi dengan lensa, lalu memasukkan alat kecil untuk memecah batu dan mengeluarkannya menggunakan alat forcep khusus. Teknik ini lebih mudah dilakukan untuk perempuan.

3. Teknik PCNL (Percutaneous Nephrolithotomy)
Teknik ini untuk mengangkat batu ginjal yang berukuran besar (lebih dari 20 mm) atau batu berbentuk tanduk rusa (staghorn stone) dengan luka operasi kecil (1-2 cm). Batu besar ini akan dihancurkan dengan alat semacam logam panjang yang disertai energi ultrasonik atau elektrohidrolik menjadi serpihan batu, dan termasuk teknik dengan minimal invasif (luka minimal).

4. Teknik operasi terbuka
Seiring dengan berkembangnya teknologi, maka teknik operasi terbuka (open surgery) sudah jarang dilakukan. Operasi ini biasanya dilakukan untuk mengeluarkan batu seperti batu ginjal yang berukuran besar sekali.

Jika terlambat membuang batu dan lambat laun fungsi ginjal memburu serta terjadi gagal ginjal, maka seluruh operasi dihentikan saja, malah si pasien harus menjalani cuci darah.

dari FB Kompal
dari FB Kompal

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun