Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Bagaimana Caranya Anggota Komunitas Tetap Ramai di Kompasianival Walau Tanpa "Booth"?

9 Oktober 2017   16:24 Diperbarui: 9 Oktober 2017   18:36 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Planet Kenthir 2012 (dokumentasi pribadi)

"Dok, datang ke Kompasianival?"Tanya salah satu pentolan Komunitas 'X' yang anggotanya di grup ratusan.

"Pastilah, sejak 2011 di FX Sudirman saya tidak pernah absen..."Kata saya menjawab 'WA-nya'.

"Sebentar saja disana, Dok. Nanti mampir dan 'nongki-nongki' di restoran sekitaran 'event', kami buat acara sendiri komunitas diluar, habisnya disana tidak ada 'booth' buat komunitas, sih..." Balasnya lagi.

"Iya, sesudah ketemu teman-teman yang ingin saya temui dan foto-foto, saya mampir, deh. Tapi jangan jauh-jauh,ya. Jakarta itu macetnya 10 kali Palembang.." Jawab saya sekenanya.

'Booth' Desa Rangkat 2012 (Dokumentasi pribadi)
'Booth' Desa Rangkat 2012 (Dokumentasi pribadi)
Ini menarik, karena sudah 3 pentolan Komunitas mengajak kopi darat dengan cara sama, di luar arena, tapi masih di sekitarannya. Aku diajak, karena biasa bawak pempek banyak ke Kompasianival dan maunya dibawa ke 'event spesial' saja, jangan ke 'event' utama. Wah, bingung jadinya.

Cukup menarik memang ketika di Kompasianival 2012 pertama kali komunitas dikasih jatah 'booth', maka terasa sekali ada semangat juang untuk datang, untuk berpartisipasi dan untuk membuat komunitas yang diikuti terkesan 'the best'. Kalau dihitung ada 30 komunitas di Kompasiana, sementara masing-masing ada anggota 50 orang saja yang datang, maka akan ada 1500 peserta yang hadir minimal, belum ditambah tamu luar non Kompasianer atau kompasianer 'jomblo' tanpa komunitas.

Mungkin usul saya, adakan sebuah acara khusus seperti 'PARADE KOMUNITAS' yang maju ke atas panggung bergantian sesuai nomor urut undian, hanya 2-3 menit di panggung membawakan yel-yel mereka dan kalau perlu dinilai mana yang terkompak, terunik dan terbanyak pesertanya oleh dewan juri.

Ini berkaca dari LUSTRUM ke 11 FK UNSRI 8 Oktober lalu, dimana sejak angkatan 1962 sampai 2016, semua angkatan berparade naik ke panggung, hanya untuk menyapa semua pengunjung, bagi yang ada persiapan boleh menunjukan kreasinya selama 5 menit, bagi yang tidak siap, cukup melambai-lambaikan tangan selama 1 menit. Semua angkatan berparade tuntas dalam waktu 1,5 jam.

Walau hanya parade, tetapi cukup membuat minat tiap angkatan hadir malah ada yang membuat seragam segala dan latihan nyanyi dua minggu. Alhasil ada 1000-an lebih dokter hadir, padahal dokter yang ada di palembang sendiri pun hanya 500-an.

Ini sekadar usulan, karena bagaimanapun juga, komunitas yang kompak sudah terbiasa membuat 'event' sendiri, jadi takutnya, 'event' utamanya jadi tidak diikuti, malah menarik anggotanya ke tempat lain, yang repot ya kami-kami ini yang punya teman di lebih 3 komunitas, akan sangat repot berkeliling sana-sini, padahal event utama sendiri pun banyak acara yang menarik dan berbobot.

Setuju?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun