Mohon tunggu...
Putra Zulfirman
Putra Zulfirman Mohon Tunggu... Jurnalis - Informatif & Edukatif

Kerja Ikhlas, keras dan cerdas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketika Balon Cita-cita Mengudara

15 Juli 2019   12:03 Diperbarui: 15 Juli 2019   12:14 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa baru SDN 5 Langsa melepas balon ke angkasa. Senin 15 Juli 2019. (Foto/Putra Zulfirman)

Hari ini, Senin 15 Juli 2019. Mentari mulai menapak tinggi. Kicau burung silih berganti. Pertanda pagi, songsong segenap aktivitas manusia di muka bumi. Termasuk, para siswa yang harus segera bergegas tuk kembali awali proses belajar mengejar. Setelah tiga pekan libur usai ujian kenaikan kelas.

Begitu pula siswa baru disetiap jenjang. Baik mereka yang mengawali sekolah ditingkat dasar, menengah maupun atas. Sedari usai subuh sudah sedia, kenakan baju, sepatu, celana (laki-laki) maupun rok dan jilbab baru (perempuan).

Menariknya, siswa dijenjang Sekolah Dasar. Nuansa serba baru dan semangat tinggi tampak diraut wajah lugu calon penerus bangsa itu. Seolah, ia hendak menggantungkan cita-cita setinggi langit. Gapai masa depan gemilang.

Sejumlah orangtua juga bersiap menghantarkan buah hati mereka dihari pertama masuk sekolah. Meski terlambat masuk kerja, para ayah dan ibu wali murid itu, penuhi kewajibannya temani putra-putrinya.

Sebagaimana tampak di SDN 5 Kota Langsa. Sekolah dasar rujukan nasional itu, tampak bersiap menerima kehadiran siswa baru. Berbagai persiapan dilakukan. Semisal, menyediakan balon gas warna-warni yang kemudian dilepaskan secara bersama ke angkasa.

"Ayo, anak ibu semangat. Kita akan melepas balon ke udara sebagai pertanda mulai belajar formal dan gantungkan cita-cita," ujar Kepala SDN 5 Langsa, Rahma Linda, S.Pd ketika menyambut puluhan siswa baru tahun ajaran 2019  di sekolah itu.

Rahma menyebut, tradisi di sekolah yang  dipimpinnya. Setiap tahun ajaran baru, siswa diminta hadir menggunakan pakaian semasa Taman Kanak-Kanak. Kemudian, baru diganti dengan seragam merah-putih oleh orangtua masing-masing.

"Kita memang setiap tahun begitu. Simbolisnya, anak mengganti baju TK dengan seragam SD. Ini pertanda si anak siap mulai belajar formal," jelasnya.

Orangtua siswa diberi ruang khusus untuk mengganti pakaian putra-putrinya. Setelahnya, secara bersama dengan dewan guru. Para siswa baru itu melepas balon ke udara.

"Melepas balon bukan semata seremonial. Tapi ada filosofi. Yakni mengantungkan cita-cita lewat balon tersebut yang terbang setinggi langit," papar Rahma Linda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun