Mohon tunggu...
Poda Lumbantoruan
Poda Lumbantoruan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Nama-Nama Allah Secara Umum

29 September 2023   17:05 Diperbarui: 29 September 2023   17:19 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Seperti yang kita ketahui nama Allah adalah Wahyu-Nya sendiri. Nama Allah adalah petunjukan atas  diri -Nya, bukan sebagaimana Ia menyatakan diri-Nya terutama dalam hubungannya dengan manusia. Hanya karena Allah mengungkapkan diri-Nya sendiri dalam nama-Nya (nomen editum) maka kita dapat menyebut Dia dengan nama dari berbagai bentuk (nomima indita). Nama-nama Allah bukanlah penemuan manusia, tetapi asli pada hubungan manusiawi. Seperti yang kita ketahui bahwa Allah adalah Ia yang tak dapat sepenuhnya di pahami, yang di tinggikan secara tidak terbatas di atas segala sesuatu yang terbatas dan menjadi seolah-olah sama dengan manusia. Dalam hal ini terdapat beberapa hal yang harus kita ketahui tentang pembagian nama Allah pada Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru:

Nama-nama Allah dalam Perjanjian Lama :

  • El, Elohim dan Elyon
    • Nama El berasal dari kata ul yang berarti menjadi yang pertama, menjadi tuan, menjadi kuat dan berkuasa. Nama Elohim berasal dari kata alah yang berarti di lingkupi ketakutan dan itu menunjukkan bahwa Allah kuat dan berkuasa, tetapi merupakan objek dari rasa takut. Nama 'Elyon' berasal dari kata alah juga dan nama Elyon ini berarti 'ke atas', 'ditinggikan' dan menunjukkan bahwa Allah sebagai yang tertinggi dan harus di muliakan tertulis dalam (Bilangan 24:16).
  • Adonai
    • Pada jaman dulu Adonai adalah nama yang biasa di pakai bangsa Israel untuk menyebut Allah. Tetapi kemudian di ganti dengan nama Yehova atau Yahweh. Nama Adonai memliki arti menghakimi, memerintah dan menunjuk pada Allah sebagai penguasa yang kuat.
  • Shaddai dan El-Shaddai
    • Nama Shaddai di turunkan dari kata 'shadad' yang memiliki arti penuh kuasa, dan menunjukkan bahwa Allah sebagai subyek dari semua kekuatan di alam dan memakai segala sesuatu yang ada di alam sebagai alamat atau sarana bagi karya anugerah ilahi.
  • Yahweh dan Yahweh Tsebhaoth
    • Orang Yahudi mempunyai rasa takut tersendiri menyebut nama 'Yahweh' karena nama itu di anggap sebagai nama yang paling sakral dan paling di agungkan di antara nama-nama lainnya. Oleh karena rasa takut itu maka orang  Yahudi dalam membaca Kitab Suci di ganti dengan nama Adonay atau Elohim. Nama Yahweh juga sering di perkuat dengan tambahan kata tsebaoth yang di pakai untuk menunjuk tentara Israel, bintang -bintang dan malaikat-malaikat.

 Nama-nama Allah dalam Perjanjian Baru :

  • Theos
    • Nama Allah dalam Perjanjian Baru mempunyai bentuk yang setara dengan nama Allah dalam Perjanjian Lama yaitu El, Elohim dan Elyon, nama dalam bahasa Yunani nya sendiri adalah Theos, yang merupakan nama  paling umum dari Allah. Akan tetapi, kata Theos lebih sering muncul dalam genitif yang menyatakan milik, seperti dalam Kristus.
  • Kurios
    • Kata Kurios adalah kata yang di turunkan dari kata kuros yang berarti kuasa. Nama ini menunjuk pada Allah sebagai Yang Maha Kuasa, Tuhan pemilik, Penguasa yang memiliki kekuasaan resmi dan juga otoritas. Kata ini tidak hanya untuk menunjuk Allah tetapi juga menunjuk Kristus.
  • Pater
    • Seringkali di katakan bahwa Perjanjian Baru menyebut Allah dengan sebutan baru Bapa (Pater). Hal ini tidak benar untuk di pakai menunjuk Keilahian, bahkan juga oleh bangsa kafir dalam agama mereka. Pada umumnya kata itu di pakai berulang-ulang dalam Perjanjian Lama untuk menunjuk hubungan antara Allah dengan Israel. Dalam pengertian itu kita tahu bahwa hal itu berarti mengekspresikan hubungan teokratis di mana Allah berdiri bagi Israel. Dalam bagian lain kata itu menunjukkan hubungan yang khusus dimana pribadi pertama dari Allah Tritunggal berelasi dengan Kristus, sebagai Anak Allah, baik dalam pengertian metafisik atau dalam pengertian sebagai pengantara atau hubungan etis dimana Allah berdiri bagi orang percaya sebagai anak-anak rohaninya.

Sekalipun Alkitab mencatat sejumlah nama-nama Allah, Alkitab juga membicarakan tentang nama Allah dalam bentuk tunggal seperti;

-Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan (Kel 20:7)

-Nama Tuhan adalah nama yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat (Ams 18:10).

Apa yang kita ketahui selama ini tentang Allah, bukan hanya karena namanya tetapi tentang bagaimana kuasa dan cinta kasih-Nya bagi kita umat manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun