Bekasi, 26 Juni 2025 --- Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi salah satu ancaman kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia, terutama pada musim penghujan. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Dalam beberapa tahun terakhir, angka kasus DBD menunjukkan peningkatan di berbagai daerah, termasuk wilayah pedesaan seperti Desa Muara Bakti, yang memiliki lingkungan dengan potensi genangan air tinggi sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk.
Sebagai langkah antisipatif terhadap potensi wabah DBD, Pemerintah Desa Muara Bakti bersama dinas kesehatan setempat telah mengambil tindakan cepat melalui pelaksanaan fogging atau pengasapan. Dalam pelaksanaan program fogging yang lebih efektif, diperlukan pemetaan untuk mengidentifikasi wilayah-wilayah memiliki resiko tinggi terhadap penyebaran DBD, pemetaan ini membantu menentukan lokasi yang benar-benar membutuhkan tindakan fogging, sehingga penyemprotan dilakukan secara tepat dan efisien.
Fogging dilakukan secara terjadwal dan menyasar area pemukiman padat penduduk, saluran air, taman, serta lingkungan sekitar sekolah dan fasilitas umum lainnya. Menurut Kepala Desa Muara Bakti, pelaksanaan fogging merupakan bentuk komitmen pemerintah desa dalam menjaga kesehatan warganya. "Fogging adalah langkah cepat yang kami ambil sebagai bagian dari tindakan darurat pencegahan DBD. Namun kami juga terus mengimbau warga untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dan rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumah masing-masing,".
Selain pelaksanaan fogging, Para Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikas dari PMD Muara Bakti kelompok 5, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya. Kami juga sudah melakukan sosialisasi mengenai pola hidup bersih dan sehat serta edukasi tentang 3M Plus (menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk) juga dilakukan sebagai upaya jangka panjang dalam menanggulangi penyebaran DBD. Partisipasi aktif masyarakat sangat diharapkan dalam keberhasilan program ini. Dengan sinergi antara pemerintah dan warga, Desa Muara Bakti optimis dapat menekan risiko terjadinya wabah DBD dan menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi semua.
Langkah ini bertujuan untuk mengontrol jumlah nyamuk Aedes aegypti, yang menjadi faktor utama penyebaran DBD, sekaligus membangun kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dalam pencegahan DBD melalui kebersihan lingkungan dan pemberantasan sarang nyamuk secara mandiri. Meski begitu, dalam menanggulangi penyebaran penyakit tersebut, fogging hanya membasmi nyamuk dewasa, tidak membasmi jentik, telur, atau larva yang nantinya akan menjadi dewasa. Sejatinya, menghilangkan jentik-jentik nyamuk (larva) itu jauh lebih mudah daripada mengendalikan saat sudah menjadi nyamuk dewasa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI