Guru terbesar yang pernah hidup, setidaknya dalam tradisi filsafat Barat, adalah Socrates (469-399 SM). Dari tulisan-tulisan Platon, muridnya, kita bisa mengetahui metode mengajar yang dikenal dengan nama "Maieutika".
Bagi Socrates, seorang guru tak bisa lepas dari muridnya, sama seperti seorang bidan dengan orang wanita yang hendak melahirkan manusia baru di hadapannya.Â
Tugas seorang guru mirip dengan tugas seorang bidan, yakni "memprovokasi" muridnya untuk berpikir dan "melahirkan pengetahuan".
Metode ini menyimpan kebenaran yang sangat berharga: setiap anak memiliki "potensi" untuk mengetahui, sama seperti seorang ibu memiliki "potensi" untuk melahirkan.Â
Metode ini juga berlaku bagi anak-anak yang dianggap "bodoh, cacat, difabel", dsb.
Karena itu, belajar bukan hanya kegiatan memindahkan isi dari suatu media (bahan ajar guru) ke media yang lain (catatan/ringkasan murid) tanpa meninggalkan bekas pada pikiran para murid.
Di lain pihak, seorang murid yang baik perlu rendah hati, mendengar suara para "bidan" yang piawai melahirkan "anak-anak terang".Â
Semoga gerakan "Merdeka Belajar" menjadi momentum bagi para guru untuk menjadi "bidan-bidan pengetahuan".