![[dpr] Gaji Tetap Mengalir, Tapi Hati Rakyat Sudah Pergi: Perlunya Etika dan Adab bagi Anggota Dewan](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2025/09/02/file1b549156-2ec1-45a4-b331-a757f7fc9902-68b6499eed64152c5867fef4.png?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Kelompok 7 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Djuanda (UNIDA) melaksanakan program PkM di desa Karang Tengah, kecamatan Babakan Madang, kabupaten Bogor. Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen civitas akademika UNIDA dalam memeriahkan hari kemerdekaan HUT RI ke-80. Formasi PkM kelompok 7, sebagai Ketua: Muhammad Saepul Adnan. Anggota: Tubagus Maulana Ibrahim, Simaludin Ardiansyah, Elma, Davina Aslamy Pasha, Mariam Mahmudah, Siti Zuhur Hanifah, Arsya Putri Janita, Siti Nuralfina Putri, Fuji Tri Ramadani, Novita Sari, Muhammad Ari, Marathuzzahrah, dan Nenah. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL): Awa, S.Sos., MM.Desa Karang Tengah merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80 dengan penuh semangat dan kebersamaan pada Sabtu, 17 Agsutus 2025. Perayaan ini berlangsung meriah berkat kolaborasi antara warga desa dan tim PkM Kelompok 7 FEB Universitas Djuanda. Kegiatan yang digelar di lapangan utama desa ini dihadiri oleh seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua. Acara dimulai sejak pagi hari dengan senam bersama, dilanjutkan dengan beragam lomba khas 17 Agustus, seperti: panjat pinang, tarik tambang, makan kerupuk, estafet air, estafet karet, pindah bola, joget balon, masukin bendera. Kehadiran mahasiswa PkM Kelompok 7 FEB Unversitas Djuanda tidak hanya menambah semarak acara, tetapi juga mempererat hubungan antara perguruan tinggi dan masyarakat.
kemerdekaan terasa kental di setiap momen kegiatan. Tim PkM Kelompok 7 FEB Unversitas Djuanda hadir tidak sekadar menjadi peserta, tetapi juga turut serta dalam persiapan dan pelaksanaan acara. Mereka berkontribusi dalam dekorasi area perlombaan, membantu panitia lokal, dan memberikan dukungan logistik. Selain itu, mahasiswa juga mengajak warga untuk berpartisipasi aktif dalam setiap lomba, menciptakan suasana yang penuh tawa dan canda. Kehadiran mereka membuktikan bahwa peringatan HUT RI bukan hanya soal mengenang sejarah, tetapi juga tentang membangun rasa kebersamaan dan gotong royong yang menjadi identitas bangsa.
Perayaan 17 Agustus di desa Karang Tengah tahun ini menjadi momen berharga yang tidak hanya memupuk rasa nasionalisme, tetapi juga mempererat silaturahmi antarwarga dan mahasiswa. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa semangat kemerdekaan dapat diwujudkan melalui aksi nyata, kebersamaan, dan gotong royong. Dengan dukungan penuh dari masyarakat dan PkM Kelompok 7 FEB Universitas Djuanda, acara ini meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta. Harapannya, tradisi ini terus terjaga dan berkembang, sehingga setiap peringatan HUT RI menjadi ajang untuk memperkuat persatuan dan semangat membangun desa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
