Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Panduan Doa Ziarah Porta Sancta

1 Juni 2025   21:43 Diperbarui: 1 Juni 2025   22:06 4499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gereja Katedral St. Parawan Maria Ratu Rosari Suci, Semarang/Dok Pri

Taman Doa Our Lady of Akita/Dok Pri
Taman Doa Our Lady of Akita/Dok Pri

Sub Tema 8: Roh Kudus Menghibur yang Berduka dan Kehilangan 

Antifon Pembuka: Tuhan dekat kepada orang-orang yang patah hati. (Mzm 34:19) 

Bacaan Kitab Suci:  Matius 5:4 - 8

Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. - (Hening sejenak.)

Doa:

Ya Roh Penghibur, Pelipur Lara, Engkau yang disebut Yesus sebagai 'Penolong yang lain' (Yoh 14:16), turunlah atas kami yang berziarah dengan hati yang terluka. Sebagaimana Engkau menghibur para murid yang ketakutan, keringkanlah air mata kami, ubah ratapan menjadi tarian (Mzm 30:12), dan penuhi kekosongan jiwa kami dengan kehadiran-Mu yang menghidupkan.

Bunda Maria, Bunda Dukacita, Engkau yang berdiri teguh di bawah salib Putramu (Yoh 19:25), rangkullah kami yang sedang berduka. Ajarlah kami untuk seperti Engkau, yang tetap percaya meski pedang menikam jiwa (Luk 2:35), agar dalam kepahitan hidup, kami menemukan makna salib yang membawa keselamatan.

Tuhan Yesus, Sahabat Orang Berduka, Engkau yang menangis di kuburan Lazarus (Yoh 11:35), hadirlah dalam duka kami. Sebagaimana Engkau menghibur Maria dan Marta (Yoh 11:25-26), teguhkanlah iman kami bahwa 'Akulah kebangkitan dan hidup', agar kami percaya bahwa setiap air mata akan Kau hapuskan dalam Kerajaan-Mu (Why 21:4).

Bapa yang Penuh Belas Kasih, melalui Sakramen Pengurapan Orang Sakit yang menghibur, kuatkanlah mereka yang terbaring lemah. Sebagaimana Engkau menghibur umat-Mu di pembuangan (Yes 40:1-2), bisikkanlah kata penghiburan bagi kami yang kehilangan, agar kami menemukan damai dalam kepastian bahwa tak ada yang terpisah dari kasih-Mu (Rm 8:39).

Ya Kristus, Sang Penghibur Abadi, yang bersama Bapa dalam persatuan Roh Kudus, Engkaulah yang telah bersabda: 'Janganlah gelisah hatimu' (Yoh 14:1). Semoga melalui perantaraan Bunda-Mu yang berdukacita, kami yang berziarah ini Kau kuatkan dalam pengharapan akan kebangkitan, hingga pada hari tanpa senja Kau kumpulkan semua air mata kami menjadi muturaman sukacita abadi, kini dan selama-lamanya. Amin.

Antifon Penutup: Engkau mengubah ratapanku menjadi tarian. (Mzm 30:12)


9. Gereja Bunda Maria, Cirebon

Gereja Bunda Maria, Cirebon/Dok Pri
Gereja Bunda Maria, Cirebon/Dok Pri

Sub Tema 9: Roh Kudus Menggerakkan Tangan untuk Berbagi 

Antifon Pembuka: Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah. (Mzm 41:2)

Bacaan Kitab Suci: Kisah Para Rasul 2:44-47 

Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan. - (Hening sejenak.)

Doa:

Ya Roh Kemurahan, Penggerak Kasih, Engkau yang mempersatukan hati umat perdana dalam kebersamaan (Kis 2:44), kobarkanlah semangat berbagi dalam hati kami. Sebagaimana Engkau menggerakkan jemaat awal untuk menjual harta miliknya (Kis 2:45), bukalah tangan kami yang kaku agar rela membagi rezeki, waktu, dan perhatian bagi sesama yang membutuhkan, sehingga melalui kami dunia boleh mengenal kasih-Mu yang tanpa syarat.

Bunda Maria, Teladan Kedermawanan, Engkau yang segera berangkat membantu Elisabet setelah menerima kabar gembira (Luk 1:39-40), bimbinglah kami dalam melayani. Ajarlah kami untuk seperti Engkau, yang mempersembahkan persembahan orang miskin di Bait Allah (Luk 2:24), agar dalam kesederhanaan kami, kami pun mampu memberi dengan hati yang tulus sebagai persembahan hidup yang berkenan pada-Mu.

Tuhan Yesus, Guru Kebaikan, Engkau yang memuji janda miskin karena memberi seluruh nafkahnya (Mrk 12:43-44), bentuklah hati kami yang pelit. Sebagaimana Engkau memberi lima roti dan dua ikan untuk ribuan orang (Yoh 6:11), ajarilah kami bahwa sedikit yang dibagi dengan kasih akan Kau lipatgandakan menjadi berkat bagi banyak orang, sehingga dalam setiap pemberian kami, Engkau dimuliakan.

Bapa yang Mahamurah, melalui Ekaristi dimana Putra-Mu membagi diri-Nya menjadi santapan kami, jadikanlah kami saluran berkat-Mu. Sebagaimana Engkau menyediakan manna bagi umat-Mu di padang gurun (Kel 16), sediakanlah pula melalui tangan kami rezeki bagi mereka yang lapar, sehingga tak seorang pun kekurangan dalam persekutuan umat-Mu yang kudus.

Ya Kristus, Roti Hidup yang turun dari Surga, yang bersama Bapa dalam persatuan Roh Kudus, Engkaulah yang telah bersabda: "Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima" (Kis 20:35). Semoga melalui perantaraan Bunda-Mu yang murah hati, kami yang berziarah ini Kau jadikan alat belas kasih-Mu, sehingga dalam membagi roti bagi yang lapar, kami menyambut Engkau sendiri, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun