Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Jalan Panjang Dunia Model Indonesia

11 September 2021   12:08 Diperbarui: 18 September 2021   12:00 1950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi model | Foto oleh Daria Sannikova dari Pexels

Periode 80-an hingga 90-an adalah masa dilahirkannya diva-diva model seperti Okky Asokawati, Ratih Sang, Citra Darwis, Kintan Umari, Vera Kinan, Henidar Amroe, Donna Harun, Shandy Harun, Keke Harun, Larasati, Wiwied, Sausan. Era 90-an akhir hingga awal tahun 2000-an masih menghasilkan beberapa nama yang bisa berkibar di papan atas model tanah air seperti Fahrani, Karenina, Mariana Renata, Endhita, Aline, Arzety Bilbina, dan Indah Kalalo. 

Menjelang akhir 2010-an dunia fashion tanah air makin berkembang tetapi model lokal mulai tergeser oleh model-model dari luar seperti dari Rusia, Ukraina, Kazakhstan maupun Uzbekistan.

Walaupun demikian masih ada satu dua nama yang cukup menonjol seperti Paula Verhoeven yang berhasil mencuat menjadi super model tanah air.

Laras Sekar model Indonesia yang go international. Foto: womantalk.com
Laras Sekar model Indonesia yang go international. Foto: womantalk.com

Trend penggunaan model dari Rusia dan negara sekitarnya masih berlangsung hingga sekarang. Banyak asumsi beredar tapi salah satunya karena klien lebih menyukai model bertampang bule alias kulit putih.

Salah satu siasat dari para agency adalah menggunakan model Rusia dan negara sekitarnya karena relatif lebih murah dibanding menggunakan model bule dari Amerika atau Eropa Utara. 

Harga murah ini yang membuat persaingan model lokal dengan model bule tampak sengit. Klien yang mau praktisnya saja serta berpandangan kuno mending memilih model bule dengan harga hampir sama tapi mendapat tampilan internasional. Saat itu tidak hanya catwalk peragaan busana, katalog jualan hijab sekalipun merasa lebih keren menggunakan model bule daripada model lokal.

Selain gosip sisi lain dari dunia glamour ini yang bisa dibilang negatif di mana model bule lebih "aman" diberi job sampingan sebagai wanita penghibur maupun pendamping di acara-acara kelas atas. Entah benar tidaknya, tidak pernah ada konfirmasi terbuka tentu saja akan rumor tersebut.

Tahun 80-an fashion lokal mulai berkembang pesat tidak hanya desain untuk baju perempuan. Para desainer pun mulai berani merancang baju untuk laki-laki. Walaupun jumlahnya belum banyak tapi belakangan pria tampan dengan tubuh tinggi atletis pun banyak yang tertarik menekuni dunia ini. 

Aktor macam Roy Marten, Rico Tampatty, Pierre Gruno adalah sebagian nama yang mencuat di jaman ini. Kemudian dilanjutkan di pertengahan 80-an hingga awal 90-an, nama-nama seperti Donny Damara, Elmo, Didi Mirhad. Lalu ada generasi selanjutnya seperti Ahmad dan Iskandar.

Pertumbuhan model perempuan dan laki-laki mulai marak saat majalah remaja mengadakan pemilihan gadis sampul, cover boy, cover girl, wajah aneka, dan sejenisnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun