Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Pecak Dicinta Susah Dicari, Ya Buat Saja Sendiri

26 Februari 2020   13:34 Diperbarui: 26 Februari 2020   13:29 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumen Pribadi

Pecak Ikan adalah salah satu makanan khas betawi. Dari penampakan memang terlihat sederhana tapi jangan ditanya soal rasa. Campuran rasa pedas, asam, asin, dan gurih dari lauk yang digoreng kering atau diasap terlebih dahulu dijamin membuat air liur menetes membayangkannya.

Masalahnya jangankan di daerah lain, di Jakarta sendiri warung khas betawi susah dicari. Di Jakarta mencari warung tegal, warung padang, warung baso solo dan bahkan makanan cepat saji merek luar negeri akan lebih mudah dibanding mencari warung betawi.

Dilihat dari sejarahnya betawi termasuk bagian dari kerajaan sunda kuno, Kerajaan Pakuan Pajajaran, di mana kebudayaan asalnya adalah kebudayaaan sunda. Tapi karena letak geografisnya yang sangat strategis di pinggir laut utara jawa yang dijadikan pelabuhan menjadikan daerah itu ramai sejak dulu kala.

Pada masanya pelabuhan adalah tempat berkumpulnya keramaian dari berbagai macam bangsa. Pelabuhan Betawi (sunda kelapa) adalah pintu masuk perdagangan ke sebagian besar jawa dan nusantara. Maka orang-orang dari nusantara dan luar nusantara seperti Gujarat, Arab, Persia, China, Afrika, dan akhirnya Eropa dengan kolonialismenya membuat asimilasi budaya yang membentuk budaya baru yaitu betawi.

Sejatinya budaya betawi adalah percampuran budaya sunda kuno dengan budaya jawa, melayu, bugis, arab, gujarat, china, dan eropa. Bila dilihat demikian, betawi sebagai suku merupakan suku yang relatif baru dibanding suku-suku yang ada di nusantara sebelumnya.

Pun demikian dengan makanannya sebagai salah satu bentuk produk budaya. Salah satunya Pecak Ikan. Lauk yang berupa ikan atau ayam yang digoreng atau pun bisa dibakar (diasap) diberikan kuah sambal pedas asam yang menggugah selera. Betawi sebagai daerah pesisir mempunyai cuaca yang lebih hangat dibanding Bogor, wilayah selatan pusat kerajaan sunda kuno yang dingin. Maka dari itu masakan yang cenderung pedas dan asam sangat cocok untuk membangkitkan semangat kembali bekerja. Selain sebagai daerah pesisir ketersediaan lauk ikan lebih mudah diperoleh.

Ada kemiripan dengan sunda, khususnya Bogor di mana asinan (yang faktanya rasanya lebih ke asam pedas) dan pecak  yang menggunakan bumbu kacang tanah goreng sebagai tambahan di kuah sambalnya.

Sedang Pecak Betawi tanpa menggunakan kacang tanah. Bumbunya pun cukup sederhana yaitu, cabai, bawang merah, jahe, garam, dan jeruk limau. Semua bumbu pun tidak perlu dimasak. Bumbu mentah cukup digerus kasar lalu diberi air panas dan dikucuri air jeruk limau (bisa diganti dengan cuka). Sepiring nasi panas dengan lauk ikan atau ayam goreng yang direndam dalam kuah asam pedas gurih adalah kenikmatan tersendiri. Silakan mencoba.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun