Lomba mewarnai untuk anak TK dan SD mendapatkan sorotan khusus. Menurut Heru Budi, kreativitas anak-anak adalah investasi jangka panjang. "Anak-anak ini calon agen pelestari budaya. Dengan memberi mereka ruang berkreasi, kita menanam benih kecintaan pada alam dan tradisi Tjokro," ujarnya. Tema lomba mengangkat keindahan alam dan kearifan lokal, mendorong generasi penerus memahami identitas desa sejak dini.
Sesi cooking class bagi ibu-ibu yang dipandu Cook Art & Cold Kitchen Marcus Setiawan menambah cita rasa kuliner lokal, demo memasak dan atraksi api serta upaya memperkenalkan resep sederhana dengan sentuhan modern unik, dari mulai pengolahan hingga penyajian, menjadi penting, agar bisa sejajar dengan masakan hotel bintang lima. Pada gelaran kuliner, sesi cooking class oleh Cook Art & Cold Kitchen Marcus Setiawan yang sedianya akan digelar dalam dua sesi tersebut, Kepala Desa melihatnya bahwa kelas memasak ini sebagai sarana pemberdayaan ibu-ibu PKK setempat. "Melalui keterampilan memasak, mereka bisa meningkatkan pendapatan keluarga dan memperkuat nilai jual produk kuliner khas," kata Heru Budi. Ia berharap resep tradisional Dusun Sagi dapat diwariskan dengan cara yang lebih sistematis.
Sebagai wadah yang lahir dari inisiatif anak muda, Pojok Kreatif Project memang mengedepankan pendekatan inklusif, holistik  dan interdisipliner. Dalam tim ini, ada desainer, seniman, komunitas disabilitas, hingga penggiat teknologi. Mereka menghadirkan fashion show brand lokal, kolaborasi pertunjukan seni musik disabilitas, serta pameran karya virtual dan konvensional yang sarat pesan kebersamaan.
Di panggung utama, seniman disabilitas unjuk karya musik yang memukau penonton. Kehadiran mereka menegaskan pentingnya inklusivitas dalam setiap pagelaran budaya. Di panggung hiburan, pertunjukan komunitas disabilitas menghadirkan dimensi inklusif yang kuat. Kepala Desa memuji keberanian dan kreativitas para seniman difabel pada saat Gladi bersih "Mereka membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukan hambatan untuk berkarya. Inklusi menjadi landasan masyarakat adil dan makmur," tegasnya. Dukungan penuh desa terhadap komunitas ini juga diharapkan menginspirasi daerah lain.
Bazar UMKM, sembako hingga fashion show lokal yang digelar Amigo Group salah satu sektor pelaku bisnis melengkapi ragam aktivitas, memberi peluang pelaku usaha skala mikro memamerkan produknya. Kehangatan transaksional dan interaksi sosial semakin menguatkan ikatan antar warga dan pengunjung.
Bazar UMKM, sembako, dan fashion lokal menjadi ajang promosi produk desa. Heru Budi menegaskan peran pelaku usaha mikro sangat krusial dalam memajukan ekonomi desa. "Setiap transaksi di bazar ini mendukung kebangkitan potensi lokal. Kita ingin semua pelaku usaha bisa naik kelas," ungkapnya. Kehadiran media dan influencer diharapkan memperluas jangkauan pasar.
Jejak kreativitas anak-anak tidak berhenti pada kertas gambar. Karya terbaik lomba mewarnai akan dipajang di gallery virtual Metaverse Studio 7 Art Space. Lewat teknologi Metaverse dan augmented reality, publik global dapat menikmati lukisan anak-anak Desa Tjokro dan sekitar tanpa batas ruang dan waktu. Inovasi ini memadukan dunia nyata dan digital, membuka jendela apresiasi lintas benua.
Salah satu inovasi terobosan tersebut adalah pameran karya anak-anak di gallery virtual Metaverse Studio 7 Art Space. Dengan teknologi augmented reality, dunia dapat mengunjungi hasil lomba mewarnai tanpa terbatas ruang. Heru Budi memandang langkah ini sebagai terobosan promosi pariwisata digital. "Desa Tjokro bisa dikenal hingga mancanegara. Anak-anak bangga melihat karyanya tampil di platform global," jelasnya.