" Piodalan sendiri merupakan upacara yang dilaksanakan untuk memperingati hari jadi tempat suci umat Hindu, upacara ini memiliki makna spiritual dan budaya yang mendalam, sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan atas berkat dan perlindungan yang diberikan, Hari Piodalan ditetapkan berdasarkan perhitungan sasih yang merujuk pada kalender Saka dan perhitungan wuku yang merujuk pada kalender Bali, " jelas Nugroho pada awak media
Nugroho salah seorang pengurus Pura Candi Untoroyono juga mengatakan bahwa kegiatan Piodalan di Candi Untoroyono itu tidak hanya sebatas kegiatan setahun sekali seperti saat ini namun ada juga Piodalan Piodalan yang lain, Piodalan dapat dilaksanakan pada berbagai sasih, seperti sasih Kapitu, Kapat, dan Kadasa, Piodalan Purnama Kapitu, yakni Piodalan yang merupakan bagian dari Dewa Yadnya dan dilaksanakan untuk mengucapkan rasa syukur serta terima kasih kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, kemudian Piodalan di Sasih Kapat, Piodalan ini biasanya dilaksanakan dengan meriah, lanjut Piodalan Purnama Kadasa, Piodalan ini merupakan hari Purnama yang paling penting bagi umat Hindu, sebab Piodalan ini biasanya diawali dengan perayaan Hari Raya Nyepi." Pungkasnya.
Marto Ngabehi Noto Diprojo Klaten dari perwakilan Kasunanan Surakarta ( Komunitas Prakasa ) mengatakan, "Bahwa acara Piodalan yang berlangsung dari pagi hingga siang tersebut juga di isi dengan Tarian Rejang Pangastuti, dan Tari Topeng Sida Karya disela sela Upacara Keagamaan, sebelum sesaat kemudian di lanjutkan dengan Pawintenan Mangku, Upacara sembahyang, berikut Dharma Wacana serta diakhiri doa bersama, " paparnya menambahkan penjelasan pada awak media
( Pitut Saputra )
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI