Berbicara mengenai raksasa pasti akan langsung tertuju pada sosok yang sangat besar dan tinggi. Jika melihat penampakannya di film-film sebagaian besar pasti akan setuju bahwa raksasa itu menyeramkan. Namun pernahkah kita membayangkan bahwa ada pisang raksasa? Kok bisa?Â
Yap tentu saja ada. Lantas di manakah tempatnya? Dan mengapa bisa jadi pisang raksasa?
Tumbuh subur di Kawasan Hutan Pegunungan Arfak di Papua Barat pisang raksasa dikenal dengan nama ilmiah Musa ingens W. Simmonds. Sesuai dengan namanya pohon pisang tersebut tumbuh menjulang hingga 25 meter bahkan untuk daunnya sendiri memiliki panjang mencapai 6 meter dengan lebar 1 meter. Bisa dibayangkan bahwa pohon ini benar-benar seperti raksasa ya.
Selain itu dalam satu tandan bisa mencapai 300 buah, dengan berat keseluruhan kurang lebih 60 kg. Bahkan besar jantung pisangnya bisa melebihi kepala manusia dewasa.
Menurut Charly Heatubun Kepala Pusat Penelitian Keanekaragaman Hayati Universitas Papua Manokwari, pisang raksasa merupakan tanaman endemik (keberadaannya unik di suatu wilayah  dan tidak di temukan di wilayah lain secara alami) Tanah Papua oleh karena itu bersifat langka sebab waktu pertumbuhannya pun relatif lama.
Seperti pohon pisang pada umunya, pisang raksasa ini juga memberikan banyak manfaat antara lain yaitu daun untuk atap rumah darurat di hutan dan sebagai alas duduk ataupun alasa makan. Sedangkan pelepahnya menurut masyarakat sekitar digunakan untuk ndowin atau apit sepoh (menyimpan hasil buruan atau hasil kebun). Sementara buahnya dimanfaatkan sebagai obat namun tidak bisa dijadikan untuk konsumsi sehari-hari karena bijinya banyak. Adapun yang biasa dimakan masyarakat di sana merupakan hasil persilangan dan rekayasa genetik.
Lantas siapakah orang yang menemukan pisang raksasa ini?
Sesuai dengan nama ilmiahnya Musa ingens W. Simmonds, nama penemunya adalah Norman Willison Simmonds seorang botanis inggris sekaligus kolektor tanaman.
