"Melambai-lambai nyiur di pantai tanah
Berbisik-bisik raja kelana
Memuja pulau nan indah permai
Tanah airku Indonesia"
Sepenggal lirik dari lagu "Rayuan Pulau Kelapa" ciptaan Ismail Marzuki yang sukses menggambarkan keindahan alam Indonesia.
Secara astronomis Negara Indonesia terletak pada 6 LU - 11 LS dan 95 BT - 141 BT. Hal tersebut menimbulkan beberapa dampak positif di antaranya yaitu memiliki iklim tropis.
Setidaknya ada dua keunggulan dari negera yang memiliki iklim tropis ditinjau dari aspek lingkungan dan ekonomi.
Daerah tropis memiliki banyak keanekaragaman hayati dikarenakan pada iklim ini cahaya matahari serta curah hujannya seimbang sehingga semua jenis makhluk hidup pada umumnya dapat hidup dengan baik. Banyak tumbuhan serta hewan langka yang dikembangbiakkan di Indonesia seperti raflessia arnoldi, kantong semar, edelweiss, komodo, orang utan, badak bercula satu, dan lain sebagainya.
Di sisi lain keunggulan dari iklim tropis lainnya yaitu dapat mendukung sektor ekonomi. Kita bisa memanfaatkan kekayaan flora dan fauna di Indonesia untuk tujuan wisata ataupun sebagai bahan dagangan. Namun tentu saja harus diimbangi dengan upaya pelestariannya agar tidak terjadi kerusakan alam akibat tindakan eksploitasi manusia.
Pada tahun 2022 berdasarkan situs analisis survei asal Inggris money.co.uk Negara Indonesia menjadi negara paling indah di dunia (nomor 1) mengalahkan 49 negara lainnya termasuk Jepang, Selandia Baru, Perancis, dll. Hasil tersebut tentu sangat membanggakan bagi kita semua selaku Bangsa Indonesia.
Banyak wisata-wisata alam populer tersedia di Indonesia seperti hutan hujan tropis di Sumatera dan Kalimantan, biosfer, cagar alam bahkan situs warisan UNESCO yaitu taman nasional Komodo di NTT.
Sudah saatnya bagi kita untuk merasa "Bangga Berwisata di Indonesia"
Sustainable and Responsible Travel atau dalam Bahasa Indonesia disebut Wisata Berkelanjutan dan Bertanggung jawab merupakan konsep wisata yang bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, budaya, dan ekonomi lokal. Konsep ini menekankan pada praktik-praktik yang berkelanjutan seperti penggunaan energi terbarukan, pengelolaan limbah yang baik, serta mendukung komunitas lokal.
Selain itu mengimbau juga untuk bertanggung jawab secara sosial dan etika ketika melakukan perjalanan di antaranya dengan cara menghindari aktivitas yang merugikan lingkungan dan menghormati tradisi lokal. Tujuan utamanya tidak lain adalah untuk memastikan bahwa wisatawan meninggalkan jejak positif dalam kunjungan wisata mereka.